Khususnya kalangan pelajar, Â diminta Presiden Jokowi untuk digratiskan bagi yang berminat turut meramaikan perhelatan Asian Games 2018. Entah bagaimana mekanisme seleksinya, kesempatan langka ini bagai oase bagi pelajar yang sungguh-sungguh ingin berkontribusi memeriahkan dan sekaligus belajar banyak sementara kantong pas-pasan dan tidak cukup untuk membeli tiket. Tiket yang paling murah saja seharga 750 ribu, untuk kalangan pelajar menengah ke bawah tentunya secara nominal bukanlah jumlah yang sedikit.Â
Rakyat Indonesia layak bangga memiliki Presiden yang sangat peduli pada generasi muda tanah air ini. Menurut Hellen Katherina dari Nielsen Indonesia, Generasi Z adalah masa depan.Â
Siapa Sih Generasi Z Itu?
Pada 2012, ketika jurnalis Bruce Horovitz mengenalkan Generasi Z, rentang umur yang digunakan masih belum jelas. Tapi istilah itu mulai sering dipakai usai presentasi dari agen pemasaran Sparks and Honey viral pada 2014. Di sana, rentang umur yang dipakai mendeskripsikan Generasi Z adalah anak-anak yang lahir 1995 hingga 2014.
Badan statistik Kanada menghitung Generasi Z mulai dari anak-anak yang lahir pada 1993 sampai 2011. McCrindle Research Centre di Australia menyebut Generasi Z sebagai orang-orang yang lahir pada 1995 sampai 2009. MTV lain lagi: mendefinisikan generasi itu sebagai orang-orang yang lahir selepas Desember 2000. Terlepas perbedaan tahun tersebut, mereka semua sepakat kalau Generasi Z adalah orang-orang yang lahir di generasi internet—generasi yang sudah menikmati keajaiban teknologi usai kelahiran internet.
Sejauh ini, Generasi Z dikenal sebagai karakter yang lebih tidak fokus dari milenial, tapi lebih serba-bisa; lebih individual, lebih global, berpikiran lebih terbuka, lebih cepat terjun ke dunia kerja, lebih wirausahawan, dan tentu saja lebih ramah teknologi. Kedekatan generasi ini dengan teknologi sekaligus membuktikan masa depan sektor tersebut akan semakin cerah di tangan mereka. Dari segi ekonomi, menurut survei Nielsen, Generasi Z sudah memengaruhi perputaran ekonomi dunia sebagai 62 persen konsumen pembeli produk elektronik. Ini dipengaruhi oleh kehidupan mereka yang sudah serba terkoneksi dengan internet. (Sumber: Tirto.id)
Keputusan Tepat Presiden Jokowi Melibatkan Generasi Z Dalam Meramaikan Asian Games 2018
Semangat sharing and connecting Generasi Z yang luar biasa di media sosial tak diragukan lagi. Tak ada generasi seperti mereka sebelum-belumnya dalam kecepatan berbagi informasi dan kreatifitas di berbagai bidang. Tengoklah para Vlogger Indonesia yang belum lama ini diundang ke istana, hampir semuanya adalah generasi Z. Dan menonton vlog-vlog mereka di Youtube sungguh sangat menghibur sekaligus membanggakan, semuda itu namun telah bekerja keras - sambil bersenang-senang - membuat banyak karya.Â
Bayangkan jika generasi Z yang jumlahnya jutaan ini hadir di Asian Games, ngevlog secara intensif lalu diunggah dalam waktu yang sama sepanjang event. Tanpa liputan media mainstream pun, pemberitaan tentang Asian Games pun sudah sangat ramai dan heboh pastinya. Generasi Z yang sangat ekspressif itu dan seringkali out of the box, cenderung menyuguhkan informasi dengan penuh gaya, fresh, namun tetap cool.Â
Sukses Asian Games 2018!
Indonesia Hebat!