Tapi saya jarang sekali berhasil mengajak si sulung pergi, terutama jika perjalanan jarak jauh. Ia selalu menolak karena alasan bosan di kendaraan, bahkan sekalipun saya sudah merayunya dengan iming-iming ini dan itu. Tetap saja dia kukuh dengan pendiriannya. Padahal kami memilih metode home edukasi kan supaya anak-anak lebih mudah bereksplorasi dengan menjangkau banyak tempat dan suasana yang lebih beragam. Namun sulung saya yang rumahan banget ini, entah apa karena waktu balita saking terlalu seringnya kami ajak dia bepergian, gedean dikit jadi begini. Tapi kenapa beda dengan dua adiknya ya? Gadis-gadis kecil ini malah hobinya travelling. Asal kita buka mulut 'yuk kita pergi ke' langsung saja mereka jingkrak-jingkrak sambil kompak eforia, "asyikkk!"
Padahal pekan depan saya pingin banget mereka terlibat di children and youth program-nya Ubud Writers Festival. Sulung saya kan suka banget gambar, terutama komik. Nah di salah satu kegiatan outdoor ini, ada pelatihan bikin komik. Namun sulung saya tetap saja bergeming. Bahkan sekalipun saya bilang, "ya udahlah, gak usah ikut kegiatan belajarnya, lihat-lihat aja, jalan-jalan doang deh selama di Bali."
Ah, rasanya gak tega sekali lagi harus 'nitip' sulung saya ke neneknya atau bude-nya. Sulung saya gak masalah, tapi emaknya yang kepikiran. Ya Allah....tolonggggg.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H