Mohon tunggu...
Rico Rumambi
Rico Rumambi Mohon Tunggu... -

(pernah) Atlet Nasional yang sekarang mengabdi di sebuah perusahaan BUMN dan ingin berbagi cerita & pengalaman lewat tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Perbedaan Mencolok Atlet Indonesia dan Tiongkok

1 November 2016   18:29 Diperbarui: 1 November 2016   20:05 2291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indonesia dan Tiongkok dalam Bulu Tangkis. The Hindu

Coba anda sebutkan nama-nama atlet Indonesia yang memiliki prestasi tinggi saat ini? Pasti beberapa nama akan muncul dari benak anda. Lalu, sekarang coba anda sebutkan kalau perlu anda cari di internet nama-nama atlet Tiongkok yang memiliki prestasi tinggi saat ini? Pasti sangat banyak nama yang akan anda dapatkan dan dari banyak cabang olahraga pula nama-nama tersebut. Tentu sangat jauh perbandingan yang ditemukan dari jumlah tersebut.

Saya pernah melakukan kunjungan ke Tiongkok untuk mengamati bagaimana atletnya berlatih. Tidak banyak perbedaan signifikan dalam teknis latihannya, atlet bulutangkis berlatih bulutangkis, atlet lari latihan lari, atlet sepakbola berlatih sepakbola dst.

Di Tiongkok yang jumlah populasinya tertinggi di dunia, tentu menjadikan persaingan antar manusinya cukup tinggi. Hal tersebut menjadikan seluruh warganya untuk bekerja keras demi mendapatkan kehidupan yang layak. Salah satunya bagi mereka yang berprofesi sebagai atlet.

Dari segi prestasi, sampai saat ini mungkin Indonesia masih tertinggal jauh dari Tiongkok. Lantas apa yang membedakan atlet kita dengan atlet Tiongkok? Berikut saya berikan perbedaan atlet dari kedua Negara berdasarkan pengalaman dan pengamatan saya. Dan bukan menggambarkan keseluruhan atlet, melainkan secara global.

Tidak Cengeng

Indonesia maupun Tiongkok keduanya sama-sama memiliki banyak pelatih dengan karakter yang “keras”. Tentu pelatih menjadi keras untuk tujuan yang baik, yaitu menjadikan atletnya semakin baik secara performa maupun prestasi. Namun, yang membedakan adalah atletnya. Di Indonesia kebanyakan atletnya terlalu cengeng apabila diberikan program latihan yang berat maupun sifat keras dari pelatihnya. Masih bagus atlet tersebut hanya minta pulang cepat dari latihan, karena banyak yang justru tidak kuat dan berhenti menjadi atlet.

Cepat Puas

Menikmati kemenangan bukanlah hal yang salah. Tapi, menikmatinya juga ada waktunya. Masih banyak pertandingan-pertandingan yang harus dihadapi dan juga program latihan yang harus disantap oleh atlet tersebut. Hal ini yang saya perhatikan merupakan kelemahan atlet Indonesia, dan membedakan dengan atlet Tiongkok. Banyak sekali atlet Indonesia yang pada era juniornya secara prestasi masih sama bahkan diatas atlet-atlet Tiongkok. Tetapi, makin hari makin tertinggal jauh prestasi atlet-atlet kita.

Saling Berkompetisi

Banyaknya jumlah atlet di Tiongkok menjadikan para atletnya saling berkompetisi untuk menjadi yang terbaik. Berbeda dengan di Indonesia, walaupun juga memiliki tingkat populasi yang tinggi, namun yang berminat menjadi atlet masih sangat sedikit. Bisa karena belum menjajikannya profesi ini, bisa juga karena infrastruknya yang memang belum tersedia.

Faktor ini juga yang menjadikan banyak atlet Indonesia memiliki sifat cepat puas, karena mungkin di level domestik mereka merasa sudah tidak ada lawan yang bisa mengalahkan mereka, walaupun di level Internasional masih banyak kompetitor yang mungkin masih jauh lebih baik dari mereka. Sedangkan di Tiongkok, tingginya tingkat kompetisi menjadikan atletnya terus berusaha mengejar ketinggalan dan mempertahankan prestasi karena sadar banyak atlet lain yang berpotensi mengejar prestasinya.

Ini juga membuat Tiongkok memiliki banyak stok atlet berprestasi bahkan dalam satu cabang olahraga, sedangkan Indonesia hanya sedikit atlet yang bisa bicara di level Internasional.

Cepat Pensiun

Entah karena sudah merasa tua, atau karena merasasudah tidak sanggup mengejar prestasi lebih, banyak atlet Indonesia yang menyatakan pensiun sebelum waktunya. Padahal, kita ambil contoh salah satu atlet Tiongkok yaitu Lin Dan. Yang tahun ini usianya sudah menginjak 33 tahun,tetapi masih tetap aktif bahkan masih sangat baik secara prestasi.

Dukungan Kuat Pemerintah dan Organisasi

Kunci keberhasilan atlet bukan saja dari atlet itu sendiri, banyak faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan seorang atlet. Orang tua, pelatih, lingkungan dan tidak kalah penting adalah peran pemerintahdan organisasi masing-masing cabang olahraga.

Bagaimana bisa seorang atlet mau berkembang apabila tidak memiliki tempat latihan yang layak, perlengkapan olahraga yang standar, makanan yang cukup secara gizi, dsb. Padahal banyak sekali pontensi dan talenta yang dimiliki anak-anak Indonesia dari berbagai penjuru negeri yang bisa menjadi bibit handal di dunia olahraga.

Yang sudah berkembang pun masih jarang kok dapat perhatian, ini juga menjadikan banyak atlet Indonesia yang berhenti di tengah jalan karena ketidak pastian apabila terus menggeluti dunia olahraga.

Berbeda dengan Tiongkok yang sangat serius mengelola atlet-atletnya, sehingga tidak terlalu banyak urusan duniawi yang harus dipikirkan oleh atlet mereka, yang terpenting hanya latihan sebaik mungkin untuk meraih prestasi yang tinggi. Dan apabila sudah sukses, apresiasi yang diberikan juga sangat sebanding dengan kerja keras yang mereka lakukan.

Pandangan-pandangan saya di atas kembali lagi saya berikan berdasarkan pengalaman dan pengamatan saya pribadi. Tidak ada niat menjelekan atau menyudutkan pihak manapun. Dan saya sebagai orang Indonesia tentu terus mendukung perkembangan dan kemajuan olahraga di Indonesia.

Indonesia memiliki banyak bakat dan potensi. Saya sangat yakin bukan mimpi di siang bolong untuk melihat anak-anak bangsa mengibarkan bendera pusaka dan mengharumkan nama bangsa lewat prestasi-prestasi dari olahraga di level dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun