Mohon tunggu...
rico lepanbatan
rico lepanbatan Mohon Tunggu... -

Asli warga negara indonesia yang kini terus memantau berbagai kegiatan pembangunan di tanah air

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Benar, Ternyata Prabowo Dipecat?

10 Juni 2014   03:28 Diperbarui: 20 Juni 2015   04:27 588
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salinan surat keputusan Dewan Kehormatan Perwira (DKP) terhadap Prabowo Subianto yang beredar di media sosial

[caption id="" align="alignnone" width="780" caption="Salinan surat keputusan Dewan Kehormatan Perwira (DKP) terhadap Prabowo Subianto yang beredar di media sosial"][/caption] Mana yang benar, Prabowo Subianto diberhentikan, dipecat, dengan atau tidak dengan hormat dari ABRI? Dalam sebuah acara dialog di sebuah televisi swasta nasional, Senin (9/6/2014) malam, Mantan Anggota Dewan Kehormatan Perwira (DKP), Jend (Purn) Fachrul Razi yang diwawancarai melalui sambungan telepon mengungkapkan apa sebenarnya yang tertulis dari isi surat pemberhentian Prabowo yang santer beredar belakangan ini. Menurut dia, bahasa yang digunakan dalam surat pemberhentian tersebut ‘dihaluskan’ dengan beberapa alasan, diantaranya adalah Prabowo yang adalah menantu dari Presiden Soeharto, saat itu. “Bahasa yang digunakan dalam surat pemberhentiam Prabowo tersebut dihaluskan/dilunakan dengan kata DIBERHENTIKAN bukan DIPECAT, karena pertimbangan bahwa dia adalah menantu Presiden Soeharto (saat itu),” kata Fachrul Razi.

1402320266703709092
1402320266703709092
Ungkapan Fachrul Razi ini juga sekaligus meng-counter ucapan Ketua tim pemenangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Mahfud MD, yag menegaskan bahwa, mantan Komandan Jenderal Kopassus tersebut diberhentikan dari militer secara terhormat. (Baca: Mahfud: Prabowo Diberhentikan dengan Hormat) Mudah untuk dipahami, jika saat itu sejumlah pentinggi ABRI, khsusunya anggota DKP ‘melunakan’ bahasa dalam surat pemecatan tersebut – meski memang tak seharusnya seperti itu. Mereka (DKP) tentu tak mau jika nama baik Soharto, sang Presiden tercoreng lantaran kasus yang melibatkan menantunya tersebut. Lantas apa sebenarnya alasan utama dari surat pemberhentian tersebut, meski sebenarnya adalah surat pemecatan itu? Tentu seorang anggota ABRI, apalagi sekelas Prabowo yang karir militernya melejit cepat, apalagi berada di lingkaran keluarga Cendana tidak begitu saja (dengan mudah) bisa diberhentikan. Pastinya ada alasan-alasan mendasar dan alasan yang sangat kuat untuk bisa memberhentikan seorang Prabowo. Lalu bagaimana dengan sejumlah surat keputusan terkait pemberhentian Prabowo yang sedang ramai beredar di media sosial? Mana yang asli, versi media sosial atau versi tim pemenangan Prabowo-Hatta yang ada kata “terhormat”? Yang jelasnya dalam salinan surat pemberhentian Prabowo yang beredar di media sosial, ada juga tandatangan Letnan jenderal TNI S.B. Yudhoyono yang tak lain adalah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Terkait hal ini, Mantan Komandan Pusat Polisi Militer (Danpuspom) TNI, Syamsu Djalal, mengharapkan, para mantan petinggi TNI yang pernah duduk di Dewan Kehormatan Perwira (DKP) untuk buka suara tentang pemberhentian Prabowo Subianto dari ABRI. “Yang tanda tangan itu semua, jelaskan saja,” kata Syamsu. (Baca: SBY Diminta Jelaskan soal Beredarnya Surat Keputusan DKP Terkait Prabowo). Tapi jelasnya adalah pernyataan mantan anggota DKP, Fachrul Razi yang telah menegaskan bahwa sebenarnya Prabowo itu dipecat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun