Mohon tunggu...
Rico Simanjuntak
Rico Simanjuntak Mohon Tunggu... -

Penggerak Pangan Lokal Nusantara

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Membangunkan Lahan dan Petani 'Tidur' Menuju Indonesia Menjadi Lumbung Pangan Dunia

5 Maret 2017   17:00 Diperbarui: 6 Maret 2017   08:00 607
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mentan Amran bersama penyuluh di Kab Dompu NTB meninjau lahan tidur yang sudah dimanfaatkan dengan tanam jagung (11/4/2015). Dok. Abi/Humas Kementan

Contoh kongkretnya provinsi NTB yang sudah dibangun embung oleh Kementerian Pertanian. Dulu lahan di daerah ini hanya bisa ditanami saat musim hujan. Dengan kata lain hanya satu kali musim tanam. Akibatnya, selama enam bulan lahan tidur dan petani ikut tidur.

Namun setelah dibangunkan embung, lahan tidak pernah tidur selama 12 bulan. Petani pun tidak lagi kebanyakan tidur karena sibuk menggarap sawah. Hasilnya, pendapatan petani di NTB meningkat karena terjadi peningkatan produksi dan penambahan luas tanam sekaligus luas panen.

Oleh karena itu, membangunkan lahan dan petani ‘tidur’ merupakan langkah jitu dalam membangun lumbung pangan di perbatasan dan pedesaan. Jika ini terwujud, dapat dipastikan swasembada pangan terwujud. Pangan Indonesia dapat dipastikan mampu membanjiri pasar dunia. Kemudian, dengan membangunkan petani tidur disertai peningkatan kualitasnya, pangan Indonesia di pasar dunia memiliki daya saing yang tinggi. Alhasil, akan terjadi kemajuan perekonomian yang tumbuh karena pertanian. Kemiskinan masyarakat pedesaan yang selama ini terus menghantui, akhirnya terkubur dalam-dalam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun