Partai Golkar telah sukses memilih ketua umum yang baru dalam Munaslub pada 13-17 Mei 2016 di Nusa Dua Bali. Proses suksesi politik yang sangat dinamis dan memberikan pelajaran nilai demokrasi yang konstruktif sebagai pendidikan politik yang baik untuk partai politik di Indonesia. Dalam proses rekonsiliasinya, Partai Golkar menampilkan cita rasa demokrasi partai politik yang baru. Hal ini membuat partai tersebut menuai banyak pujian, dan kembali menunjukkan sesuatu hal positif yang membuat kepercayaan rakyat kembali muncul.
Walaupun keputusan keputusan munaslub memenangkan Setya Novanto yang nota bene merupakan politisi senayan yang kontroversi, yang difonis sebagai orang yang melanggar etika dan moral akibat kasus yang menghebohkan tanah air, yaitu kasus pencatutan nama Presiden Joko Wido yang dikenal dengan nama kasus “papa minta saham”. Namun dengan suksesnya rekonsiliasinya, apa yang dilakukan Golkar menjadi contoh dan pemdidikan politik yang sangat berharga bagi demokratisasi partai politik di Indonesia.
Dengan keberhasilan tersebutlah, Golkar mendapatkan energi baru, rasa optimis yang begitu tinggi, menunjukkan Partai Golkar sudah sangat siap untuk berjuang dalam memontum-momentum politik ke depan. Momentum politik yang dimaksud antara lain pemilihan daerah serentak tahap dua tahun 2017, pemilihan legislative tahun 2018 dan pemilihan presiden tahun 2019.
Momentum ini mendorong Partai Golkar yang baru memulai penataan kembali struktur partai yang mengalami perpecahan untuk bekerja keras guna mengejar banyak ketertinggalan disbanding dengan partai politik yang lain di Indonesia. Tentu saja partai Golkar puny acara-caranya sendiri dalam berupaya mencari dukungan, punya pola dan strategi sendiri dalam memperoleh kepercayaan rakyat.
Sekaligus merupakan tugas-tugas yang harus Partai Golkar segera untuk lakukan kedepan dan bahkan saat ini, yaitu fokus pada konsolidasi internal partai, sebab hamper tidak memiliki banyak waktu untuk mempersoalkan hal-hal yang yang tidak berkaitan dengan partai Golkar. Ketua umum Golkar juga tidak harus terjebak pada segala tetekbengek politik yang tidak berhubungan dengan upaya perbaikan partai dan proses pengembalian nama dan kebesaran partai.
Partai Golkar harus segera membuat langkah-langkah apa yang harus diambil kedepan, strategi apa yang harus dibuat sebagai pola gerakan politik yang efektif dan efisien. Saat ini partai Golkar menanti dengan harap-harap cemas langkah atau gerakan apa yang sedang atau akan dilakukan oleh partai Golkar.
Pekerjaan rumah yang sangat mendesak untuk segera dilakukan oleh pimpinan Golkar yang baru di bawah ketua umum Setya Novanto adalah memulih politik internal di partai tersebut, melakukan konsolidasi dan menciptakan kondisi yang bersahabat di dalamnya; lalu mengembalikan kepercayaan rakyat dan segala stigma negatif masyarakat terhadap Novanto dengan kebijakan-kebijakan yang pro rakyat; serta mengembalikan elektabilitas serta elektorat partai yang kian merosot dalam rangka menjadikan partai Golkar sebagai partai yang besar, berwibawa, dihormatii dan memperoleh kejayaannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H