Suhu Spiritual 'Dewa Salwa'
[caption id="attachment_344348" align="aligncenter" width="640" caption="H.M.Armawi Koto "][/caption]
Hiruk pikuk dan gelak tawa permainan politik, tak disangka membuat bangsa sudah
terluka parah. Indonesia terlalu lama untuk merana, rakyatnya kehabisan tenaga
untuk berpikir yang sehat – sehat saja, yang jelek menjadi konsumsi nikmat luar
biasa, lihat saja pemberitaan media akhir – akhir ini. Sejak dari parlemen
hingga eksekutif, tak sedikit pula yang sudah rela masuk penjara,
waspadalah....
‘Tangan mancincang, Bahu Mamikua’, sebuah falsafah Minangkabau, yang menyatakan bahwa siapa yang berbuat ia wajib bertanggung jawab. Tetapi siapakah yang mesti bertanggung jawab dengan kondisi bangsa saat ini yang cukup memprihatinkan? Cambuk itu rupanya tak kemana jahu akan dilayangkan, baliknya kekita yang membaca juga. Karena perseolaan bangsa adalah perseolaan kita bersama, bukan Jokowi, bukan SBY, bukan Prabowo dan bukan siapa – siapa, kita!
M. H. Armawi Koto, Suhu Spiritual, yang akrab dipanggil ‘Dewa Salwa’, mengungkapkan kalimat ‘kunci’nya kepada SKR. Ia berdecak, “Matahari raksasa akan muncul, Bung!”, ungkapnya kepada SKR.
Entah apa makna dari kalimatnya itu, tapi yang terpenting rasanya cukup mendalam hingga ke sukma hati yang tak terukur dalamnya. Akhirnya ia membantu SKR untuk bisa memahami kalimat tersebut, dengan penjelasan yang lugas dan penuh dengan hikmah.
Kemudian, Ia-pun melengkapi kalimatnya, “Matahari raksasa akan muncul, menyinari ummat manusia menuju alam perdamaian & kedamaian,” ungkap Dewa Salwa.
Lantas, ia juga menjelaskan, bahwa ditahun 2015, kejayaan Indonesia akan terjadi. Kedamaian akan terwujud. Keberbenahan berbagai kalangan dan pihak menjadi agenda yang menyibukkan di tahun itu.
Sebelum melanjutkan penjelasannya, ia juga menegaskan bahwa kalimatnya itu bukan ‘mitos’ apalagi ramalan. Karena menurut intuisi dan kuasa Illahi, ia merasakan itu semua, laduni yang bercahaya...
Menurut Dewa Salwa, di tahun 2015, akan muncul tokoh spritual dan kharismatik yang unjuk gigi nantinya menyelesaikan sebagian dari perseolaan bangsa yang lumayan berbelit ini. Ia juga disebut dengan sebutan, ‘matahari raksasa’, cahaya ummat dan bangsa yang sinarnya datang dari berbagai penjuru.
Jatah perbaikan bangsa Indonesia kali ini, bukan hanya isapan jempol belaka. Karena secara kasat mata, mungkin kita bisa melilhat, bahwa puncak amarah politik sudah hampir tercapai, maka setelahtitik didih sudah terjadi akan datang ketenangan yang menyamankan.
Dewa Salwa, kembali berucap, bahwa ia bersama – sama yang lain, siap mengawal bangsa ini untuk lebih baik. Mereka juga ingin memastikan, bahwa penjahat bangsa sudah saatnya menerima bentuk akibat dari perbuatannya. Semoga Indonesia jaya, disinari dan bahagia... Insya Allah. (016-Art/Op)