[caption id="attachment_289125" align="alignleft" width="300" caption="Ahok, Basuki Tjahaja Purnama, Wagub DKI. Foto: metrotvnews.com"][/caption] Ahok, Wagub DKI Jakarta, memang terbilang berani bin ceroboh. Sensasinya cenderung anarkis, tidak terlepas dari keinginan efesiensi lokalisasi prostitusi resmi dan naik angkot bagi PNS yang ia sikapi akhir - akhir ini. Menurut Ahok, yang dipublish oleh beberapa media nasional, untuk menanggulangi lokalisasi prostitusi, mesti dibuat yang resmi. Hal tersebut, sebagaimana yang dilansir oleh detik.com, menyebutkan, "Saya lebih suka lokalisasi (prostitusi) resmi. Kita bisa masukin pendeta atau kyai di sana," ujar Ahok di acara Rembuk Provinsi 2013 di Hotel Lumire, Jalan Senen Raya, Jakarta Pusat, Senin (2/12/2013). Untuk dalih tidak ingin naik angkot, menurut Wagub DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ngotot menggunakan kendaraan pribadinya saat menuju kantor karena dirinya merasa bukan dari kategori yang diinstruksikan koleganya tersebut. Dilansir oleh Merdeka.com. Keberanian Ahok, dinilai terlalu ceroboh. Ia memang berani dan tegas, tapi tak segitunya kali... harus menampakkan wujud aslinya secepat itu. Rakyat saat ini, rasanya bukan hanya butuh sosok pemimpin yang tegas saja, tetapi tindakan dan keputusannya mesti pula bisa membuat masyarakat nyaman. Kalau perlu, berbagai pihak dan berbagai ras termasuk agama, bisa nyaman dengan sikap Ahok. Diprediksi beberapa pihak, bahwa Ahok suatu saat nanti akan menggantikan Jokowi, jika si sang Gubernur maju di pencalonan presiden/ wakil presiden. Tampaknya, lebih banyak pertentangan yang akan timbul, Jakarta bisa semakin kacau. Pihak - pihak prontal akan kibarkan benderanya dan menyatakan slogan anti Ahok. Kini belum terlambat, beberapa penasehat Ahok, mesti bertindak cepat untuk menkontrol sikap dan pernyataan - pernyataan pedas Ahok dan itu demi kebaikannya juga. Ahok, memang sosok pemimpin yang baik, tapi akan lebih baik jika disertai dengan sikap yang merakyat namun tegas dan tak main - main. ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H