Semarang, (6/12/2023) – Lingkungan Kampus Universitas Diponegoro merupakan wilayah yang rindang dan dihiasi dengan banyak pepohonan. Setiap harinya pepohonan tersebut menghasilkan sampah daun dengan jumlah yang besar. Sebelum diberlakukannya Peraturan Rektor Nomor 5 Tahun 2023 sampah daun dikumpulkan kemudian dikirimkan ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Universitas Diponegoro untuk diolah menjadi kompos padat. Sekarang mengikuti Peraturan Rektor Nomor 5 Tahun 2023 bahwa dalam pengolahan sampah setiap Unit Kerja berkewajiban menyediakan sarana dan prasarana dalam Pengelolaan Sampah serta mengelola hasil olahan sampah masing-masing terutama sampah daun. Menindaklanjuti persoalan tersebut, setiap fakultas melakukan upaya terbaik mereta termasuk Fakultas Teknik.Â
Fakultas Teknik Universitas Diponegoro sendiri telah mempersiapkan terkait penyediaan sarana dan prasarana untuk pengolahan sampah departemen-departemen. Salah satu sarana yang disediakan berupa compost bag untuk setiap departemen fakultas teknik. Selain itu, diadakan pula pelatihan pengolahan sampah organik terutama sampah daun pada 1 Desember 2023 di gedung Dekanat Fakultas teknik yang dihadiri oleh perwakilan pengelola kantin dan cleaning service setiap departemen. Namun, beberapa departemen mengkhawatirkan berdasarkan pengalaman mereka bahwa jumlah compost bag yang dibagikan masih belum mencukupi jumlah sampah daun yang dihasilkan tiap departemen.
Menindaklanjuti hal tersebut, mahasiswa KKN Universitas Diponegoro membantu mengedukasi serta mendampingi pengelola kantin dan cleaning terkait pengelolaan sampah organik fakultas teknik. Salah satu bahasan yang dipaparkan serta diperagakan oleh mahasiswa KKN Universitas Diponegoro adalah menggunakan Karung Goni Sebagai Alternatif Media Kompos Daun selain compost bag. Karung goni yang digunakan berbahan rajutan plastik yang biasanya digunakan untuk mengemas produk seperti tepung, biji-bijian, dan pasir. Ukuran dari karung goni plastik bervariasi bahkan terdapat yang sama seperti ukuran compost bag yang dibagikan ke tiap departemen.Â
Metode pengomposan daun yang dilakukan menggunakan campuran EM4 yang dilarutkan dalam air dengan perbandingan konsentrasi EM4 sebesar 6% kemudian disiramkan pada sampah daun dalam karung goni hingga tekstur daun lembab. Setelah itu karung goni diikat dengan tali dan disimpan pada tempat tertutup terhindar dari air hujan. Selang beberapa hari benda uji hasil peragaan akan diperiksa proses dekomposisinya dan dijaga campuran kompos daun agar tetap lembab (tidak terlalu basah serta tidak kering).
Tahap edukasi program ini dilakukan bersamaan dengan acara pelatihan pengolahan sampah organik diselenggarakan pada 1 Desember 2023 di Dekanat Fakultas Teknik pukul 15.00 hingga selesai dan diikuti oleh seluruh perwakilan pengelola kantin dan cleaning tiap departemen fakultas teknik Universitas Diponegoro. Perwakilan pengelola kantin dan cleaning tertarik dan antusias dengan alternatif karung goni ini sebagai subtitusi ketika seluruh compost bag dan jaring bronjong telah terisi penuh dengan sampah daun, mengingat juga bahwa harga compost bag jauh lebih mahal dibandingkan dengan karung goni plastik. Dilaksanakannya program ini, diharapkan dapat memberi manfaat dan mampu menambah pengetahuan terkait alternatif media komposan daun selain compost bag. Diharapkan pula penggunaan karung goni sebagai media kompos daun dapat diimplementasikan kedepannya oleh cleaning dan pengelola kantin dengan dukungan dari masing-masing departemen.
Penulis: Rico Fernando Onggowarsito
Program Studi (Fakultas): Teknik Sipil (Teknik)
Lokasi: Universitas Diponegoro, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang
