Mohon tunggu...
Rico Valentino
Rico Valentino Mohon Tunggu... -

Saya adalah saya, Rico Valentino.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kebakaran Hutan, Asap Kabut dan Cecunguk Berpolitik

27 Oktober 2015   23:01 Diperbarui: 27 Oktober 2015   23:01 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seiring waktu kita dapat menyimak permasalahan kebakaran hutan yang menimbulkan asap kabut menjadi bola liar, bahkan menjadi kesempatan berpolitik bagi beberapa cecunguk. Berpolitik melalui penderitaan orang lain.

Banyak cecunguk yang pura-pura bertanya, seolah-olah mereka tidak memahami, atau tidak memperhatikan bahwa Pemerintah Pusat telah berupaya semaksimal mungkin untuk menangani permasalahan tersebut. Semakin kreatif, bahkan secara tidak sungkan sibuk berfoto ria, mencari konsep foto yang dapat menunjukkan penderitaan ketimbang ikut membantu menangani permasalahan secara langsung.

Sebelum kita melangkah lebih jauh lagi, kita harus betul-betul memahami alur permasalahan yang ada, kebakaran hutan terjadi karena ada oknum-oknum yang sengaja membakar hutan, mereka membakar hutan demi kepentingan materi pengusaha-pengusaha sawit, maka itu sebaiknya kita mempelajari lebih lanjut, siapakah mereka, pengusaha-pengusaha sawit yang secara sengaja melakukan pembakaran lahan demi memperkaya diri mereka masing-masing?

Sedangkan Pemerintah Pusat telah berupaya semaksimal mungkin untuk menangani permasalahan tersebut, Pemerintah Pusat telah menggelontorkan anggaran sebesar Rp. 1.25 triliun kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), itu belum termasuk dari anggaran yang juga digelontorkan untuk Kementerian Sosial, Kementerian Kesehatan, Pemerintah Daerah dan TNI/Polri.

Jokowi bersama dengan jajaran Pemerintah Pusat telah merumuskan berbagai solusi dan telah dilaksanakan, membangun sekat kanal, pemadaman kebakaran melalui armada udara, mengarahkan ribuan pasukan TNI/Polri untuk meningkatkan pengawasan lahan serta ikut memadamkan kebakaran hutan. Kita sudah mengupas peran Pemerintah Pusat, selanjutnya apa yang telah dilakukan Bupati/Walikota/Gubernur anda? Kita memahami bahwa untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan, dibutuhkan pencegahan, pencegahan melalui pengawasan. Melihat secara wewenang melalui pemahaman Otonomi Daerah, Pemerintah Daerah memiliki peran dalam pengelolaan daerah masing-masing, mereka memiliki tanggung jawab dalam proses pencegahan, pengawasan, tetapi apa mereka telah melakukan pencegahan tersebut secara maksimal? Jangan-jangan mereka menjadi bagian dari lingkaran setan?

Jika semua permasalahan langsung ditujukan kepada Jokowi, Presiden Republik Indonesia, maka itu kita tidak membutuhkan Bupati/Walikota/Gubernur lagi. Kesimpulan, menanggapi permasalahan itu, ya jangan pura-pura tolol, nanti betul-betul jadi tolol tidak tertolong lagi, jangan ikut-ikutan jadi cecunguk yang sok pintar berpolitik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun