Mohon tunggu...
....
.... Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Analis Politik-Hukum Kompasiana |

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kecewa dengan Megawati-PDIP, Boy Sadikin Putar Haluan, Masuk Gerindra, dan 4 Alasan Mengapa Tinggalkan PDIP

12 Februari 2016   11:03 Diperbarui: 12 Februari 2016   12:44 3813
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Boy Sadikin bersama Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaya Purnama (Dok: Kompas.com)"][/caption]Pemilihan Gubernur DKI Jakarta akan berlangsung pada 2017 mendatang. Namun kini persiapan-persiapan jelang perhelatan akbar tersebut sudah dimulai. Nama-nama calon yang akan menandingi Basuki Tjahaya Purnama atau Ahok makin banyak bermunculan. Terakhir kali muncul nama musisi ternama Ahmad Dhani yang secara resmi sudah dijaring Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk maju sebagai calon Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022, termasuk pula berhembus kabar bahwa Boy Sadikin yang telah mengundurkan diri dari DPP PDIP juga akan masuk dalam proses penjaringan bakal calon Gubernur DKI dari partai Gerindra untuk mengikuti pertarungan dalam hal memperebutkan kursi DKI-1. Mundurnya Boy Sadikin dari DPP PDIP ini setidaknya disebabkan empat faktor utama.

Pertama. Boy Sadikin merasa akan sulit untuk dimajukan oleh PDIP sebagai pasangan dari Basuki Tjahaya Purnama atau Ahok Pada Pilgub DKI 2017, hal ini bukan mengada-ada, karena pada Pilgub DKI 2012 nama Boy Sadikin juga sudah digadang-gadang akan dipasangkan dengan Jokowi. Tentu Boy Sadikin pada saat itu sudah berharap untuk dapat bisa dipasangkan dengan Jokowi, namun pada akhirnya DPP PDIP lebih memilih untuk menggandeng Ahok sebagai pasangan Jokowi yang hingga pada akhirnya PDIP DKI berkoalisi dengan Gerindra DKI. Alasan inilah yang diduga kuat yang menjadi penyebab utama mundurnya Boy Sadikin dari DPP PDIP Jakarta. Bagi Boy Sadikin mundurnya dari DPP PDIP akan membawa keberuntungan baginya karena akan ada kesempatan yang lebih besar agar dapat maju sebagai calon Gubernur dari Gerindra, Terlebih lagi saat ini nama-nama calon Gubernur yang dijaring Gerindra bisa dibilang masih belum ada yang menggebrak.

Kedua. Boy Sadikin yang merupakan putra dari Ali Sadikin , lebih memilih mengundurkan diri dari DPP PDIP Jakarta, karena tidak mau menelan pil pahit untuk yang kedua kalinya. Karena pada Pilgub DKI 2012 Boy rencananya akan dipasangkan dengan Jokowi, tetapi itu batal karena PDIP lebih memilih memasangkan Jokowi-Ahok, dan inilah alasan kedua mengapa Boy Sadikin mengudurkan diri dari DPP PDIP Jakarta, yakni karena Boy Sadikin merasa kecewa berat atas keputusan yang diambil oleh PDIP terutama Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. Sehingga tidak ada jalan lain kecuali Boy meninggalkan PDIP dan tak menutup kemungkinan Boy Sadikin akan resmi bergabung dengan Gerindra. Hal ini bukan mengada-ada karena saat ini Boy sudah memutuskan untuk mengikuti proses penjaringan calon Gubernur DKI dari partai Gerindra. Dan itu artinya tinggal selangkah lagi Boy Sadikin akan mengumukan perpindahannnya dari PDIP ke Gerindra.

Ketiga. PDIP akan sangat berhati-hati dalam menentukan pasangan calon yang akan diusungnya pada Pilkada, apalagi ini Pilgub DKI Jakarta yang menjadi barometer bagi Provinsi-provinsi lainnya. Contoh nyata bahwa PDIP menjunjung tinggi prinsip kehati-hatian adalah pada Pemilihan Walikota Surabaya, dimana PDIP tetap memutuskan tetap mengusung Wisnu Sakti Buana sebagai calon yang tetap mendampingi Tri Rismarharini untuk melanjutkan roda pembangunan kota Surabaya. Begitu pun dengan DKI, Tak menutup kemungkinan PDIP akan mengusung Djarot Saiful Hidayat kembali untuk mendampingi Ahok pada Pilgub DKI 2017 mendatang. Terlebih lagi Ahok juga memiliki kedekatan dengan elit PDIP terutama Ketua PDIP, Megawati Soekarnoputri. Tentu Mega memiliki pertimbangan yang sangat matang apabila ingin memajukan Boy Sadikin, karena bagi Megawati kepemimpinan Ahok dan Djarot Saiful Hidayat sudah cukup memenuhi kepuasan bagi masyarakat akan kepemimpinan keduanya selama beberapa tahun ini.

Keempat. Mengikuti proses penjaringan bakal calon Gubernur dari Gerindra bukan tanpa alasan. Alasan utama Boy tak lain adalah disebabkan oleh Boy melihat peluang di Gerindra lebih besar ketimbang PDIP, Karena hingga saat ini sinyal-sinyal akan diusungnya Boy oleh PDIP baru hanya sekedar pemanis belaka sehingga tak ada pilihan lain bagi Boy sehingga Boy lebih memilih berputar haluan dengan masuk fraksi Gerindra. Tentu target utama Boy tak lain adalah untuk melakukan pendekatan dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, karena bisa dibilang peluang Boy Sadikin di Gerindra terbilang cukup besar terlebih lagi saat ini masyarakat DKI membutuhkan pemimpin yang tak hanya populer tetapi juga memiliki kemampuan dalam mengelola dan menjalankan birokrat pemerintahannya. Upaya itulah yang kini sedang dilakukan oleh Boy, karena bisa saja Prabowo Subianto memasangkan Gubernur pilihannya Sandiaga Uno dengan Boy Sadikin yang juga sangat berpengalaman dalam keorganisasian ini. karena potensi Sandiaga Uno dan Ali Sadikin bisa dibilang cukup besar ketimbang nama-nama lain yang kini sudah dijaring Gerindra. Itulah empat alasan utama mengapa Boy Sadikin lebih memilih mundur dari DPP PDIP Jakarta dan mengikuti proses penjaringan bakal calon Gubernur DKI dari Gerindra.

Baca: http://m.kompasiana.com/rickyvinandooo/usung-ahmad-dhani-pkb-salah-strategi-dan-5-alasan-mengapa-ahmad-dhani-jadi-hiburan-pkb_56bbfc40b99373450581085d

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun