Mohon tunggu...
....
.... Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Analis Politik-Hukum Kompasiana |

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kasus Mirna: Asal-usul Sianida Masih Gelap, Inilah Ujung dari Kasus Kematian Mirna

23 Mei 2016   15:31 Diperbarui: 23 Mei 2016   22:51 2285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Jessica Kumala Wongso, tersangka kasus tewasnya Mirna (Dok: Kompas.com)"][/caption]Rabu, 18 Mei, Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta untuk yang kelima kalinya mengembalikan berkas perkara kematian Wayan Mirna Salihin yang tewas tak lama setelah meminum es kopi Vietnam di Olivier Cafe, Grand Indonesia, pada tanggal 6 Januari lalu. Dan sisa masa penahanan Jessica hanya tersisa 5 hari lagi, 28 Mei 2016.

Dalam kasus kematian Mirna, yang menjadi sebagai alat untuk membunuh adalah racun sianida. Sebelumnya diketahui bahwa racun sianida yang ditemukan dalam gelas es kopi Mirna tersebut adalah berkadar 15 gram/liter atau 15 miligram tiap cc, yang bisa membunuh 25 orang sekaligus. Selain itu lokasi terjadinya pembunuhan ini pun di pusat keramaian, di Olivier Cafe, Grand Indonesia.

Dan ketika alat yang digunakan sebagai alat untuk membunuh adalah racun, yang terpikirkan dalam pikiran atau benak pelakunya adalah ingin mengambil jarak dari targetnya. Itulah alasan mengapa racun digunakan sebagai alat untuk membunuh.

Tetapi dalam kasus ini kenapa Jessica terang-terangan ingin melihat langsung dan menunggu tibanya kematian Mirna dengan meracun Mirna dengan sianida, di cafe yang ramai pengunjung. Tentu tidak logis, dan saya yakin pelakunya sudah berhasil menjaga jarak atau melihat dari jauh bereaksinya zat sianida itu. Dimana logikanya kalau Jessica meracun Mirna dan menungguinya sampai menjadi mayat, di cafe pula, ada banyak kamera CCTV pula? Dimana logikanya ini?

Sampai saat ini saya tidak yakin kalau Jessica adalah pembunuh Mirna. Ada beberapa alasan hukum yang menyebabkan saya tak yakin, apa itu?

Pertama. Jika sebelumnya ayah Mirna, Dermawan Salihin yakin bahwa Mirna dibunuh oleh Jessica karena pada saat itu yang memesan, membayar dari es kopi itu adalah Jessica, maka tak ada yang lain selain Jessica, kurang lebih begitu maksud dari pernyataan Dermawan Salihin, ayah Mirna.

Ada satu yang dilupakan ayah Mirna, ayah Mirna ini lupa bahwa lokasi terbunuhnya Mirna berada di kafe yang selalu penuh pengunjungnya, pertanyaannya adalah jika Jessica memang ingin menghabisi Mirna, mengapa yang dipilih justru di cafe, mengapa cafe yang populer di Ibu Kota, mengapa harus di Grand Indonesia?

Mengapa memilih cafe yang ada kamera CCTV? Kalau Jessica dituding sudah berencana untuk menghabisi Mirna, maka pertanyaan selajutnya adalah mengapa Jessica tak menggunakan modus lain untuk menghabisi Mirna? Apa itu modus lain?

Yang dimaksud dengan modus lain disini adalah kalau Jessica memang berniat menghabisi Mirna, Mengapa Jessica tak menyuruh orang lain untuk menghabisi Mirna?  mengapa tak memilih merencanakan pembunuhan terhadap Mirna didalam mobil dengan cara membekapnya atau bahkan menyentrumnya sepanjang perjalanan?

Atau bahkan mengajaknya ke suatu tempat yang sepi lalu kemudian dicekik dan mayatnya ditinggalkan disana? bisa hutan atau bisa pula dibunuh didalam mobil dan mayatnya di buang di tengah jalan pada malam hari? Simpul dari pertanyaaan-pertanyaan itu baru bisa disebut bahwa pembunuhan berencana, tetapi kalau lokasi pembunuhannya di cafe yang ramai pengunjung , dimana logikanya? Apakah mungkin Jessica sepolos itu sehingga tak peduli dengan orang di cafe? Tak masuk diakal!

Karena secara akal sehat, Tidak masuk akal dan tak logis kalau Jessica yang membunuh Mirna  secara terang-terangan di Olivier Cafe. Pertanyaan selanjutnya adalah apakah masuk diakal kalau Jessica yang terang-terangan memesan kopi, membayarnya, di lingkungan banyak orang , lalu kemudian menunggu Mirna sampai sekarat? Makin tak masuk diakal! Mengapa tak masuk diakal? karena dimana logikanya kalau Jessica ingin membunuh Mirna di cafe yang banyak kamera CCTV-nya, dimana logikanya, dimana?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun