[caption caption="JK-RR (Dok: Kompas.com)"][/caption]Jokowi kembali geram dan kesal melihat dwelling time yang tak kunjung ada perubahan. Jokowi geram dan kesal karena hingga hari ini dwelling time di Indonesia masih tertinggal jauh dari Singapura bahkan Thailand yang hanya 1-2 hari saja. Bagi Jokowi itu sama halnya dengan memalukan Indonesia.Â
Bahkan Jokowi pun meminta agar dwelling time bisa menjadi 3 hari pada bulan depan (Baca:April). Jelas permintaan Jokowi ini berhasil membuat menteri yang memiliki sangkut paut dengan kegiatan ekspor-impor di pelabuhan menjadi panas-dingin. Menjadi panas-dingin sampai dag dig dug, karena Jokowi akan kembali memecat menteri terkait jika dwelling time tidak bisa mencapai tiga hari sebagaimana yang diminta oleh Jokowi. Bagi Jokowi, dwelling time di Indonesia harus bisa menyamai Singapura dan Thailand yang hanya 1-2 hari saja.
Permintaan Jokowi ini sungguh tidak bisa ditawar-tawar lagi. Bagi Jokowi untuk membuat biaya logistik di Indonesia menjadi sangat murah perlu dilakukan terlebih lagi Jokowi memiliki segudang impian untuk membuat Indonesia kembali berjaya.Â
Persoalan dwelling time memang menjadi pukulan telak bagi menteri yang memiliki hubungan langsung dengan pelabuhan. Jika tidak bisa memenuhi permintaan Jokowi, yakni bulan April harus bisa menjadi 3 hari dari 4-5 hari, Maka dipastikan akan ada menteri yang menjadi korban lagi dari kocok ulang kabinet yang akan dilakukan Jokowi.Â
Memang harus diakui permintaan Jokowi bisa langsung memukul telak kondisi psikologis menteri terkait, karena jika tak bisa menurunkan dweeling time, maka akan ditendang atau dilempar dari kabinet kerja. Posisi Menteri Perdagangan yang saat ini dijabat Thomas Lembong pun sangat berpotensi mengalami nasib yang serupa dengan Rachmat Gobel yang kena tendang keluar dari kabinet kerja akibat kurang cakap dalam mengelola ekspor-impor.Â
Prinsip utama bagi Jokowi terhadap menterinya tak lain adalah para menteri yang telah dipilih masuk kabinet kerja tersebut haruslah berjuang sekuat tenaga tanpa kenal lelah untuk bisa membantu Jokowi menghadirkan perubahan di Indonesia. Selama ini dengan dwelling time yang mencapai 4-5 hari sesungguhnya sudah membuat Jokowi risau.Â
Jokowi risau karena ini menggambarkan sistem bongkar-muat yang ada di pelabuhan seolah kacau balau dan ini sangat memalukan, sehingga Jokowi pun akan terus menekan menteri terkait untuk segera secepat mungkin untuk menurunkan waktu tunggu barang di pelabuhan atau dwelling time menjadi tiga hari saja. Ancaman Jokowi yang akan memecat menteri terkait jika dwelling time tak bisa menjadi tiga hari bukan main-main. Menteri terkait salah satunya Rizal Ramli pun diminta untuk tidak terus membuat blunder dengan menciptakan kegaduhan di luar pemerintahan.
Rizal tak boleh menganggap sepele Jokowi, karena biar bagaimana pun kehadiran Rizal Ramli di dalam kabinet kerja adalah untuk membantu Jokowi menyelesaikan masalah dweeling time. Jokowi kalau bicara tidak pernah main-main lihat saja pada Agustus tahun lalu, Jokowi mencopot menteri Koordinator Kemaritiman Indroyono Soesilo.Â
Rizal Ramli seharusnya belajar banyak dari pencopotan itu. Pencopotan itu jelas bahwa Jokowi tidak ingin melihat kinerja menteri lamban yang dibutuhkan Jokowi Cuma satu yakni menteri yang berjuang keras dan tak pantang mundur dalam menyelesaikan masalah seberat apapun masalah itu. Saat ini jelas Jokowi sedang memberikan ujian yang sangat berat kepada Rizal Ramli.Â
Memang harus diakui Rizal adalah sosok yang bertipe petarung, nekad, berani fight, kritis dan pekerja keras, namun yang menjadi kebingungan publik bahkan Jokowi adalah dwelling time tak kunjung mengalami perubahan. Bahkan di jalur merah dan kuning masih mengejutkan yakni membutuhkan waktu hingga 5-10 hari.
Ini adalah tantangan terberat yang pernah diberikan Jokowi kepada Rizal Ramli. Sebelumnya Jokowi juga sudah memerintahkan Rizal untuk menurunkan dwelling time, namun apa daya Rizal ternyata tidak mampu menurunkan dwelling time. Kondisi inilah yang akan membuat Jokowi mempercepat untuk mengkocok ulang kabinetnya jika Rizal tak mampu lagi menurunkan dwelling time. Kondisi psikologis Rizal Ramli saat ini sedang gundah gelanah, menjadi gundah karena jika Rizal tak mampu memenuhi permintaan Jokowi maka Jokowi tak akan segan-segan untuk menendang Rizal keluar dari kabinet kerja. Namun apakah Jokowi akan menendang Rizal ramli hanya karena Rizal tak mampu menyelesaikan persoalan dwelling time dan sering membuat kontroversi?