Mohon tunggu...
....
.... Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Analis Politik-Hukum Kompasiana |

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jokowi Gagal Diyakinkan, Skenario Sudirman Said-Rizal Ramli Gagal Total, Terancam Terdepak

3 Maret 2016   10:40 Diperbarui: 18 Maret 2016   14:42 3641
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Menteri ESDM, Sudirman Said dan Menko Maritim dan Sumber Daya, Rizal Ramli (Dok: Kompas.com)"][/caption] Sikap hati-hati Presiden Jokowi yang tidak mau asal-asalan dalam mengambil keputusan soal proyek Blok Masela apakah akan dibangun terapung di laut atau di darat, akan memakan korban. Korban yang akan muncul adalah pejabat kelas kakap, maka tindakan Jokowi ini dimaknai sebagai tindakan yang amat sangat hati-hati dalam mengamankan proyek yang bisa membawa kesejahteraan rakyat tersebut. Sikap hati-hati Jokowi terkait Blok Masela amat sangat penting, hal ini untuk mencegah adanya permainan ataupun kepentingan besar dari para mafia yang telah mengincar proyek yang sangat ambisius tersebut.

Akibat sikap hati-hati Jokowi, kini tercipta silang pendapat hebat antara Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya, Rizal Ramli dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Sudirman Said. Keduanya berseteru dan terus melawan arus, sehingga menciptakan kegaduhan yang amat sangat memekakan telinga rakyat Indonesia. Akibatnya terjadi kegaduhan di luar pemerintahan yang dibuat oleh Rizal Ramli dan Sudirman Said. Bahkan tak hanya sebatas Blok Masela saja tetapi perseteruan keduanya sudah meruncing kemana-mana yakni sudah menyerang pribadi satu sama lain di antara keduanya. Tentu kelakuan buruk ini amat sangat memalukan bagi Jokowi. Perseteruan sengit grup elit antara Sudirman Said vs Rizal Ramli pun makin tak terhindarkan.

Seandainya Jokowi tak menerapkan prinsip kehati-hatian dalam membangun Blok Masela termasuk proyek raksasa lainnya, tentu perseteruan sengit antara Rizal Ramli vs Sudirman Said tak akan pernah ada. Jokowi telah membuat Rizal Ramli dan Sudirman Said frustasi. Pun masyarakat Maluku yang makin hari makin tak jelas masa depannya akibat silang pendapat yang masih terus memanas antara Rizal Ramli dan Sudirman Said yang seolah-olah tak henti-hentinya mempertontonkan kegaduhan yang membuat rakyat Indonesia merasa bising dan risau dengan kegaduhan yang diciptakan oleh Rizal Ramli dan Sudirman Said. Rizal Ramli menginginkan agar Blok Masela dibangun di darat sedangkan Sudirman Said menginginkan agar Blok Masela dibangun terapung di laut, tetapi tetap dengan koppig, Jokowi tidak mengamini keduanya. Jokowi malah menyerahkan keputusan pembangunan itu pada calon investor yang akan menggarap proyek tersebut.

Jokowi sama sekali tidak memberi celah terhadap Rizal Ramli maupun Sudirman Said untuk mengambil keputusan soal pembangunan Blok Masela di Maluku. Jokowi tak ingin ada kepentingan keduanya yang terselip di belakang proyek itu. Sehingga Jokowi pun mengancam akan mengevaluasi kabinetnya akibat kelakuan buruk Rizal Ramli dan Sudirman Said yang telah membisingkan telinga rakyat Indonesia. Akibatnya skenario baru Sudirman Said dan penyusup baru Rizal Ramli pun gagal total. Keduanya pun gagal besar mendikte dan mengatur Jokowi soal Blok Masela.

Pertanyaannya adalah bagaimana bisa dimengerti bahwa perseteruan Rizal Ramli vs Sudirman Said terjadi akibat kegagalan skenario Sudirman Said dan Rizal Ramli yang masih-masing memiliki kepentingan dibelakang proyek raksasa tersebut?

Kita mungkin sebagaian setuju kalau pembangunan Blok Masela itu dipercepat, karena jelas akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang tinggal di Maluku. Tapi tunggu dulu, antara Rizal Ramli dan Sudirman Said pun dipastikan memiliki skenario-skenario yang terselebung sehingga memanasnya hubungan diantara keduanya pun tak terhindarkan lagi. Bahkan sampai membuat Jokowi marah besar dan risau mendengar keributan keduanya tersebut. Cerita sukses pejabat elit di negeri ini dari berbagai macam potongan kue dalam berbagai proyek besar pemerintahan bukan isapan jempol tapi sudah menjadi fakta. Sejarah telah membuktikannya.

Di era-era pemerintahan sebelumnya, potongan-potongan kue-kue lezat banyak diperebutkan oleh banyak pihak yang sama-sama memiliki kepentingan dibelakang proyek yang sedang digarap pemerintah tersebut. Tentu dengan melihat sejarah kelam dalam pembangunan proyek besar di negeri ini tersebutlah yang berhasil membuat Jokowi tak asal-asalan menuruti kemauan Rizal Ramli maupun Sudirman Said terkait terapung atau tidaknya pembangunan Blok Masela. Jokowi tak ingin sejarah masa lalu dimana banyak para pejabata di negeri ini termasuk menteri antre untuk dapat mendapatkan kue yang lezat, walaupun hanya satu potong kue saja.

Jokowi memegang teguh prinsip kehati-hatian itu karena Jokowi ingin agar proyek yang dibangun pemerintah benar-benar membawa dampak positif bagi kehidupan sosial masyarakat sekitar bukan kehidupan para elit yang sampai saat ini terbukti terus mengantre untuk mencoba bermain mata dalam mendapatkan satu potongan kue saja. Dengan melihat kengototan Rizal Ramli yang ingin agar Blok Masela dibangun di darat sedangkan Sudirman Said hendak membangunnya di laut, Jokowi makin yakin bahwa keduanya saat ini tidak sedang benar-benar bekerja untuk kepentingan masyarakat Maluku, tetapi yang sudah terbaca dan tertangkap dengan jelas adalah bahwa Jokowi melihat keduanya memiliki kepentingan yang terselubung, sehingga Jokowi terpaksa marah akibat melihat kelakuan keduanya yang seolah-olah mencoba untuk mengintervensinya, menekannya, maupun mendiktenya.

Namun Jokowi bukanlah Presiden kemarin sore yang dengan gampanya menuruti keinginan Rizal Ramli maupun Sudirman Said. Jokowi dengan cerdasnya mampu mencium gelagat nafsu besar Sudirman Said maupun Rizal Ramli dalam pembangunan Blok Masela. Maka dalam hal ini benarlah dikatakan bahwa kedua menteri ini memang keblinger karena sengaja mempertontonkan kelakuan buruk mereka dihadapan Jokowi dan rakyat Indonesia.

Usaha Sudirman Said dan Rizal ramli dalam meyakinkan Jokowi gagal total. Jokowi tak bisa didikte-dikte oleh siapapun. Akibtanya kini pembangunan Blok Masela apakah akan dibangun terapung di laut atau di darat juga belumlah jelas, namun yang pasti keputusan itu akan diputus oleh Jokowi dan Jokowi tak akan mengamini diktean Sudirman Said dan Rizal Ramli yang seolah-olah lebih berkuasa ketimbang Jokowi. Padahal jika Sudirman Said atau Rizal Ramli mampu meyakinkan Jokowi, maka dua menteri yang memiliki kepentingan yang berbeda-beda tetapi dengan satu tujuan tersebut akan merasakan lezatnya dari bisnis di Blok Masela. Namun kini usaha keduanya untuk meyakinkan Jokowi gagal total, dan keduanya pun terancam terdepak dari kabinet kerja karena yang dihasilkan hanyalah kebisingan dan kebisingan inilah yang telah membuat Jokowi melalui Juru bicaranya Johan Budi menegaskan bahwa Presiden risau dan marah besar pada menteri yang sering membuat kegaduhan politik dalam negeri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun