Mohon tunggu...
....
.... Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Analis Politik-Hukum Kompasiana |

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Bersikap Kurang Ajar, Menteri Pancing Amarah Jokowi, Jokowi Risau, Marah Besar dan Perlu "Herschikking"

2 Maret 2016   15:40 Diperbarui: 2 Maret 2016   21:57 2565
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Presiden Jokowi didampingi Juru Bicara Kepresidenan, Johan Budi dan Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki (Dok: Detik.com)"][/caption] Lagi-lagi kabinet kerja membuat kegaduhan. Kegaduhan yang sengaja diumbar ke publik. Bagi rakyat Indonesia kegaduhan yang sering dipertontonkan oleh anggota kabinet kerja adalah sangat tidak etis.  Persilangan pendapat antara menteri hendaknya diselesaikan atau dibicarakan di dalam rapat kabinet dan tidak perlu di selesaikan dengan cara membuat kegaduhan.

Menjadi tidak etis jika anggota kabinet kerja melakukan keributan dan seolah-olah memang sengaja ada hal yang tidak bisa diselesikan, sehingga membuat kegaduhan sebagai jalan keluarnya. Yang sepert itu jelas terlihat hanya ingin mempertontonkan kegaduhan tersebut kepada seluruh rakyat Indonesia. Merasa paling benar dan tak mau disangkal oleh publik.  

Kegaduhan yang sering kali dipertontonkan oleh anggota kabinet kerja akhirnya membuat Presiden Jokowi risau. Jokowi risau berat dan marah besar akibat kelakuan buruk beberapa menteri kabinet kerja yang kerap membuat politik tidak kondusif. Sangat wajar dan pantas jika Jokowi akhirnya marah besar, karena kelakuan anggota kabiner kerja yang selalu membuat kegaduhan pada ujungnya akan membuat citra pemerintahan Jokowi bisa turun. Masyarakat mengamati dan melihat siapa saja sosok-sosok menteri dalam kabinet kerja yang berhasil memancing amarah Jokowi. Kegaduhan dalam kabinet kerja memang seolah sengaja dipelihara oleh menteri-menteri tertentu.

Puncaknya yang membuat Jokowi marah besar dan mengambil sikap tegas adalah bahwa perlunya dilakukan kocok ulang kabinet terhadap menteri yang selalu membuat kegaduhan tersebut. Jokowi marah besar karena ada beberapa menteri yang selalu mengatasnamakan nama Jokowi sebagai Presiden dalam setiap kali membuat pernyataan atau statement di media. Bagi Jokowi menteri yang berlakuan dan bersikap seperti itu memang harus ditertibkan. Jokowi sungguh tidak emoh jika pemerintahannya menjadi buruk akibat kelakuan buruk menteri-menteri yang seolah memang sengajha menyebarkan kegaduhan tersebut.

Bisa dibilang kegaduhan politik pemerintahan Jokowi lebih banyak didominasi oleh para menteri yang saling silang pendapat, namun celakanya silang pendapat ini justru dipertontonkan di hadapan seluruh rakyat Indonesia. Menteri-menteri yang selalu mengatasnamakan Jokowi saat setiap kali membuat pernyataan memanglah tidak pantas atau bahkan sangat tidak etis. 

Bagaimana mungkin seorang menteri yang diangkat dan diberhentikan Presiden bisa seenaknya mengatasnamakan Presiden kepada seluruh rakyat Indonesia dalam setiap kali membuat pernyataan.  Dan inilah yang membuat Jokowi risau dan marah besar, karena seolah-olah apa yang dinyatakan menteri itu benar, padahal Jokowi sama sekali tidak sebagaimana yang sering dikatakan oleh para menteri yang selalu mengatasnamakan Presiden Jokowi dalam setiap membuat pernyataan di media.

Tentu ini bagi Jokowi menteri-menteri yang bersikap tidak pantas, tidak etis , tidak elok atau bahkan yang bersikap kurang ajar tersebut haruslah ditertibkan. Jokowi sudah tidak bisa lagi membiarkan para menteri yang hobbi menciptakan kegaduhan dan memperbesar kegaduhan tersebut untuk jadi tontonan bagi rakyat Indonesia. Tujuan utama Jokowi jelas memilih menteri-menteri yang ada di kabinet kerja tak lain adalah untuk menjalankan visi-misi yang sudah dikampanyekan oleh Jokowi sebelumnya. Bagi Jokowi, menteri-menteri harusnya bisa bersikap santun dan tak asal bicara, karena sikap buruk atau kelakuan buruk para menteri yang selalu berbicara dengan mengatasnamakan Jokowi bisa membawa celaka politik, yakni membahayakan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Jokowi sendiri.

Yang terakhir atau puncak dari kemarahan Jokowi ini diyakini tak lain disebabkan kegaduhan politik yang sengaja diciptakan oleh Rizal Ramli dan Sudirman Said soal pembangunan blok masela yang hingga kini masih menuai perdebatan. Menjadi perdebatan dan berujung diumbarnya keributan antar dua menteri ini tak lain disebabkan silang pendapat yang mana diketahui Rizal Ramli menginginkan agar pembangunan blok masela dilakukan di darat, sedangkan Sudirman Said ingin membangunnya di laut. Namun sesungguhnya persoalan bangun membangun blok Masela ini tak perlu diumbar ke publik. Karena yang terpenting bagi seluruh rakyat Indonesia bukanlah kegaduhan yang ditimbulkan melainkan selesainya blok Masela yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.

Kegaduhan yang dibuat Rizal Ramli seolah tak ada habisnya. Hal inilah yang menjadi penyebab utama mengapa Jokowi marah besar akibat kelakuan buruk anggota kebinet kerja seperti Rizal Ramli yang selalu membuat permasalahan sehingga kabinet kerja selalu tak enak dipandang oleh rakyat Indonesia. Darah Jokowi kali ini sudah benar-benar naik, bagi Jokowi, ia tak akan pernah bisa tenang kalau melihat terjadi keributan yang seharusnya tak perlu terjadi sebagaimana keributan antara Rizal ramli dan Sudirman Said. Dan bagi Jokowi pulalah, menteri-menteri yang melenceng dan bahkan bersikap kurang ajar harus segera dilakukan Herschikking pada posisi menteri-menteri yang hobbi membuat kegaduhan tersebut agar tidak menimbulkan kesan negatif terhadap Jokowi atas pernyataan apara menteri yang selalu mengatasnamakan Jokowi, yang padahal diketahui Jokowi tak pernah menginstruksikan menteri-menteri yang pembuat kegaduhan ini berbicara sebelum ada keputusan yang bulat dari Jokowi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun