Mohon tunggu...
....
.... Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Analis Politik-Hukum Kompasiana |

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Dukung Ahmad Dhani, Gerindra Gagal Paham, Mengapa Ahmad Dhani Jadi Kelinci Percobaan

18 Februari 2016   19:30 Diperbarui: 18 Februari 2016   22:26 1953
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Musisi Ahmad Dhani (Dok: Tribunnews.com)"]Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) akhirnya mengikuti jejak sesat pikir yang dilakukan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang sebelumnya diketahui sudah terlebih dulu mendeklarasikan dukungan terhadap musisi Ahmad Dhani dalam memperebutkan kursi DKI-1. Bahkan tak hanya mendeklarasikan dukungan terhadap Ahmad Dhani, Gerindra juga akan memasukan nama Ahmad Dhani dalam proses penjaringan tahap dua partai Gerindra beberapa bulan kedepan. Keputusan sesat yang diambil oleh Gerindra ini tak lain karena Gerindra melihat bahwa popularitas yang dimiliki oleh Ahmad Dhani diyakini mampu menarik simpati masyarakat DKI Jakarta pada Pilgub DKI Februari 2017 mendatang.

Namun Gerindra salah besar dengan mendeklarasikan dukungan terhadap Ahmad Dhani sebagai calon Gubernur DKI Jakarta dengan mengikuti jejak partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sebenarnya hanya akan membuat masyarakat akan makin prihatin dengan kemampuan Gerindra untuk mencari lawan yang bisa menandingi Basuki Tjahaya Purnama atau Ahok. Dengan mengusung Ahmad Dhani terbaca jelas bahwa saat ini Gerindra sudah mulai frustasi akibat minimnya calon berprestasi yang bisa diusung pada Pilgub 2017 mendatang. Gerindra makin frustasi setelah satu-satunya calon yang dapat menandingi Ahok, yakni Ridwan Kamil memutuskan akan tetap memimpin Bandung dan kemungkinan ikut dalam pertarungan Pilgub Jawa Barat, karena Ridwan Kamil melihat peluangnya lebih besar di Jawa Barat ketimbang mengikuti nafsu Gerindra yang hendak memboyongnya ke Jakarta.

Selain pembelaan yang dilakukan oleh Gerindra tak lain adalah sebagai sikap untuk balas budi pada Ahmad Dhani yang sudah berhasil menggerek popularitas Gerindra pada Pileg 2014 , pembelaan lain menyangkut penggusuran Kalijodo dalam waktu dekat oleh Ahok juga tak lain adalah blunder besar yang siap membuat Gerindra akan menjadi partai papan tengah pada Pileg 2019 mendatang. Pembelaan Gerindra kepada Ahmad Dhani dengan mendorong Ahmad Dhani menjadi penengah di Kalijodo tak lain adalah sebuah kesalahan fatal yang pernah dibuat Gerindra, karena Gerindra harus paham bahwa selama ini Ahmad Dhani sama sekali sama sekali tidak paham birokrat pemerintahan dan Ahmad Dhani pun juga sama sekali tidak paham bagaimana cara memimpin sebuah pemerintahan terlebih lagi Jakarta yang merupakan ibukota negara ini. Sehingga tak salah kalau Ahmad Dhani hanya menjadi kelinci percobaan bagi Gerindra untuk melihat sejauh mana hasil survei nanti yang akan dilakukan Gerindra dalam waktu beberapa bulan kedepan ini.

Ahmad Dhani selama ini sibuk dengan grup musiknya Dewa 19 yang memang bisa dikatakan sebagai grup yang membuat nama Ahmad Dhani makin populer. Tapi banyak pula hal-hal negatif yang membuat publik tidak suka dengan sosok Ahmad Dhani salah satunya ialah soal Ahmad Dhani yang tak mampu mengurus rumah tangganya , bahkan yang lebih menyedihkan lagi keputusan Ahmad Dhani yang memberikan izin anaknya mengendarai mobil mengakibatkan beberapa nyawa melayang. Itu adalah dua dari sekian banyak keputusan kontroversi yang hingga kini masih melekat pada Ahmad Dhani. Mencalonkan Ahmad Dhani bisa diartikan bahwa saat ini Gerindra sudah bunuh diri secara politik, karena akibatnya akan diterima Gerindra pada Pileg 2019 mendatang, karena yang diinginkan masyarakat saat ini adalah pemimpin yang sebenarnya bukan pemimpin yang mencoba menjadi pemimpin seperti halnya Ahmad Dhani yang memang demikian.

Gerindra mendeklarasikan dukungan terhadap Ahmad Dhani tak lebih sekedar menjadikan Ahmad Dhani senagai kelinci percobaan, yakni akan memasukan Ahmad Dhani pada survei dan mensurveinya, lalu kemudian jika tidak memuaskan Gerindra akan mencampakkan Dhani sebagaimana PKB mencampakkan Rhoma Irama. Habis manis sepah dibuang, itulah yang akan juga dirasakan Ahmad Dhani. Karena yang diinginkan Gerindra hanya satu yakni melalui dentuman keras alunan musik rock yang dibawakan Ahmad Dhani, nama dan popularitas Gerindra makin tergerek naik, sebagaimana PKB yang pernah mendeklarasikan dukungan kepada Raja dangdut Rhoma Irama sebagai Presiden namun yang diinginkan PKB hanya alunan musik dangdut yang bisa membuat orang bergoyang dan bergembira ria, dan pada ujungnya pun PKB membelokkan dukungan dengan mendukung pasangan yang tak lagi diragukan yakni Jokowi-JK pada Pilpres 2014 lalu. Pembelaan mati-matian yang dilakukan Gerindra hanya akan berujung petakan bagi Gerindra pada Pileg 2019 mendatang.

Baca: http://m.kompasiana.com/rickyvinandooo/dobrak-sesat-pikir-ahok-pantang-mundur-berlari-kencang-tiru-jokowi_56c44233ff22bd331234d2fb

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun