Mohon tunggu...
....
.... Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Analis Politik-Hukum Kompasiana |

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Gusur Kalijodo, Lawan Preman Besar Kalijodo, Uji Nyali Bagi Ahok

15 Februari 2016   10:30 Diperbarui: 15 Februari 2016   17:36 2671
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok (Dok: Twitlustasi.com)"][/caption]Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang juga inkumben calon Gubernur DKI Jakarta memastikan akan tetap menggusur Kalijodo. Penggusuran ini dianggap penting untuk kembali memperbanyak wilayah hijau di Jakarta, terlebih lagi saat ini beberapa program dan terobosan Ahok dalam mengatasi banjir lambat laun mulai berhasil. Nama Kalijodo menguap kembali ke permukaan setelah pengendara mobil fortuner yang mabuk akibat meninum 10 gelas alkohol menabrak dan mengakibatkan korban jiwa. Selama ini Kalijodo dikenal sebagai tempat kriminal, prostitusi, perjudian yang cukup tinggi, dan selama itu pula para PSK, Penjudi dan pelaku kriminal bermukin di Kalijodo.

Pelacuran di Kalijodo sudah berlangsung sejak abad ke-18. Kawasan yang letaknya berada diperbatasan antara Jakarta Barat dan Jakarta Utara ini dahulu kala dijadikan sebagai tempat singgah bagi para pedagang yang datang dari Tiongkok ke Jakarta-dulunya disebut Batavia. Dan sebagaimana yang diceritakan di dalam novel yang berjudul Cau-bau-kan, perempuan Kalijodo sering dijadikan sebagai pemuas syawat nafsu juga ada yang dinikahi. Kawasan prostitusi Kalijodo terletak terbagi jadi dua wilayah yakni Tambora, Jakarta Barat dan Penjaringan, Jakarta Utara. Namun sebagian besar diskotek yang terdapat di antara dua wilayah itu lebih banyak berjejer di Jakarta Utara.

Melihat uraian singkat diatas mengenai Kalijodo, Sebagai Gubernur DKI Jakarta, tentunya Ahok akan melakukan berbagai cara agar Kalijodo tetap digusur. Hal ini tujuannya tak lain karena Ahok ingin meningkatkan kualitas keamanan dan kenyamanan masyarakat DKI Jakarta. Tentu Ahok tak akan asal gusur, sebelum penggusuran dilakukan, Ahok akan mengeluarkan surat peringatan (SP) hingga SP3 , Hal ini bertujuan agar warga yang bertempat tinggal di Kalijodo bisa mempersiapkan kepindahannya dari Kalijodo yang akan kembali diubah Ahok menjadi ruang terbuka hijau sekaligus sebagai salah satu terobosan Ahok untuk terus menekan potensi banjir di ibukota.

Selama ini banjir yang terus melanda ibukota tak lain disebabkan oleh curah hujan yang tinggi diperparah pula dengan daerah resapan air yang kurang juga kurangnya ruang terbuka hijau, Maka oleh karena itulah meskipun potensi kerusuhan cukup besar terjadi pada saat penggusuran sebagaimana kerusuhan dengan bakar membakar beko di Kampung Pulo beberapa waktu yang lalu, persiapan penggusuran Kalijodo akan lebih matang ketimbang persiapan penggusuran Kampung Pulo, karena saat ini semua pihak terkait sudah turun ke Kalijodo untuk mulai mensosialisasikan rencana pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang akan membersihkan kawasan yang dikenal banyak PSK, penjudi dan pelaku kriminal ini. Walaupun banyak pihak yang tidak terima dengan rencana ini, rencana Ahok yang akan menggusur dan memindahkannya ke Rusunawa, memberikan pelatihan kerja bagi, serta opsi memulangkan PSK Kalijodo ke kampung halamannya adalah cara yang sangat mulia dan harus disambut baik demi keamanan dan kemajuan bagi ibukota negara ini.

Penggusuran Kalijodo juga dapat menjadi nilai plus bagi Ahok jika itu berhasil dilakukan karena jelang Pilgub DKI yang akan berlangsung pada 2017 tentunya banyak calon penantang Ahok yang akan berlomba-lomba untuk mulai mengkampanyekan program yang tak lain tujuannya adalah agar masyarakat DKI terbujuk rayuan manis dari program yaang ditawarkan seperti salah satu program yang ditawarkan calon Gubernur DKI Jakarta yang ikut dalam proses penjaringan calon Gubernur DKI partai Gerindra, yang mana programnya cukup membuat kita geleng-geleng kepala, yakni ingin membatasi umur kendaraan hingga menjamin tidak ada lagi kemacetan dalam waktu satu tahun jika ia terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Tentu kita tidak boleh terkecoh dengan janji manis yang diumbar calon Gubernur penantang Ahok ini, yang harus jadi komitmen bersama adalah bahwa pembangunan Jakarta dibawa komando Ahok sudah berjalan dengan sangat baik, dimana banjir sudah mulai bisa diatasi, hanya saja kemacetan yang masih sulit untuk diatasi, tetapi kemacetan juga lambat laun akan diatasi dengan mudah jika transportasi massal seperti LRT dan MRT selesai pengerjaan proyeknya. Selain itu pula sekali lagi yang ingin ditekankan jika Ahok berhasil membersihkan Kalijodo dari hal-hal yang berbau kriminal maka bisa dipastikan akan makin sulit bagi lawan Ahok untuk mengalahkan Ahok pada Pilgub DKI 2017 mendatang. Penggusuran Kalijodo harus tetap dilakukan karena yang terjadi di Kalijodo yakni praktik-parktik prostitusi adalah sangat bertentangan dengan pancasila salah satu sila dari lima sila yang terkandung dalam falsafah bangsa Indonesia, Pancasila.

Penggusuran Kalijodo bagi Ahok ibarat melawan preman kuat yang ada di kawasan itu, namun apapun itu Ahok pantang takut dengan preman-preman kuat yang ada di Kalijodo yakni dengan menurunkan seluruh kekuatannya mulai dari TNI-Polri hingga Satpol PP, Ahok akan berhasil membersihkan kawasan Kalijodo sehingga kawasan ini bisa kembali dijadikan ruang terbuka hijau dan jika sudah demikian maka harapan akan Jakarta agar tidak lagi dikepung banjir jika hujan lebat turun mengguyur ibukota pun akan terwujud. Melawan preman kuat di Kalijodo bukan tanpa alasan karena prostitusi Kalijodo pada 2003 lalu sudah berhasil dibongkar oleh Pemprov DKI , Namun yang terjadi justru sebaliknya prostitusi kian marah dan ini tidak akan terjadi jika tidak ada bekingan besar di kawasan prostitusi Kalijodo. Ibarat melawan maut, Penggusuran Kalijodo juga menjadi pertarungan politik bagi Ahok, membuat Ahok akan semakin banyak musuhnya, Namun apapun itu negara pantang kalah dengan preman dan terakhir yang paling penting untuk ditekankan adalah jangan sampai penggusuran Kalijodo menimbulkan pertumpahan darah sebagaimana yang pernah terjadi beberapa tahun sebelumnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun