Sulit memang untuk dapat menyatukan partai politik yang sudah terpecah jadi dua seperti ini, terlebebih lagi penyatuan ini sudah menyangkut kepentingan. Dimana dua kubu Golkar yang pecah sama-sama memiliki kepentingan yang besar. Dan sudah tak ada jalan lain lagi bagi Jusuf Kalla, kecuali untuk tersu bermanuve secara cerdik. Dan keputusan Kalla yang tak ikut menghadiri pembukaan Rapimnas Golkar Aburizal Bakri semalam adalah keputusan yang maha bijak sekalgus keputusan yang sangat cerdik, ini kembali menegaskan bahwa saat ini Kalla masih tersu bermanuver cerdik guna dapat melengserkan Aburizal Bakrie dari posisinya sebagai Ketua Umum Golkar.
Dan mengenai sikap Aburiza Bakrie yang menegaskan bahwa Golkar akan mendukung pemerintahan Jokowi-JK tak perlu dianggap terlalu serius, karena ini juga merupakan bagian dari manuver baru yang dilakukan oleh Aburizal untuk mendapatkan SK dari pemerintah, terlebih lagi semalam Wakil Ketua Umum Golkar Munas Bali yang juga Ketua Penyelenggara Rapimnas Golkar Munas Bali berulang kali meluluhkan hati Luhut Binsar Panjaitan dan Yasonna Laoly, termasuk Aburizal Bakrie juga yang kini sudah menjilat kembali ludahnya yakni dengan menyanjung Presiden Jokowi dengan berbagai pantun yang dibawakannya semalam. Dan perlu ditegasan pula bahwa agar pemerintah terutama Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly agar tak terlalu tersanjung dengan pernyataan Nurdin Halid semalam karena itu adalah taktik jitu  Nurdin Halid yang juga kaki-tangan Aburizal Bakrie untuk menipu Yasonna agar SK untuk Gollar Munas Bali diterbitkan untuknya.
Dan meskipun semalam Aburizal Bakrie melalui pidato politiknya dengan tegas menyatakan bahwa Golkar mendukung pemerintahan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, pernyataan tersebut tak perrlu terlalu diamini oleh pemerintah, karena selain jurus agar pemerintah menerbitan SK untuk Golkar Munas Bali.
Pernyataan bergabung dengan pemerintah itu harus sedikit membuat pemerintah berhati-hati terutama Presiden Jokowi agar tidak memasukan Golkar dalam kabinet kerja karena pengalaman buruk di era Susilo Bambang Yudhoyono sudah cukup dan tidak boleh lagi terulang di era Presiden Jokowi yang kini sedang sibuk-sibuknya membangun Indonesia dari banyak aspek. Terutama aspek infrastruktur yang makin hari makin banyak digarap dimana-mana. Presiden Jokowi lebih baik fokus membangun Indonesia ketimbang mengamini manuver baru Aburizal Bakrie tersebut. dan biarkanlah Kalla yang terus bermanuver dengan cerdik yang tak lain tujuannya adalah sangat mulia yakni untuk melengserkan Aburizal Bakrie dari posisisnya sebagai Ketua Umum Golkar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H