Mohon tunggu...
-
- Mohon Tunggu... Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Jayabaya -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

-

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pemerintah Siapkan Kapal Perang, Ada Apa?

23 Oktober 2015   17:33 Diperbarui: 23 Oktober 2015   17:38 952
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 [caption caption="Salah satu jenis kapal perang yang akan digunakan untuk mengevakuasi korban kebakaran hutan dan lahan di enam provinsi (Dok: Kompas.com"][/caption]

Pemerintah menyiapkan rencana evakuasi besar-besaran terhadap korban kebakaran hutan dan lahan di enam provinsi di Indonesia. Keenam provinsi itu adalah Sumatera Selatan, Riau, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. Menteri Koordinator Politk, Hukum dan Keamanan, Luhut Binsar Panjaitan menyebutkan bahwa saat ini pemerintah sudah menyiapkan kapal perang milik TNI-AL dan kapal angkutan milik PT Pelni untuk mengevakuasi korban yang sudah dikepung kabut asap sejak beberapa bula terakhir.

Evakuasi besar-besaran yang akan dilakukan pemerintah akan dilakukan jika tidak ada lagi wilayah yang sehat dari daerah yang terkepung kabut asap. Yang menjadi prioritas evakuasi besar-besaran oleh kapal perang milik TNI-AL tersebut adalah anak-anak, ibu hamil, lansia, termasuk yang rentan akibat penyakit.

Rencana evakuasi besar-besaran direncanakan karena hingga saat ini hampir setengah juta warga terkena infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) akibat terlalu banyak menghirup udara yang tidak sehat , karena terpapar akibat kebakaran lahan dan hutan yang makin masif di Indonesia. Kebakaran hutan dan lahan sendiri sudah meluas hingga Papua dan Sulawesi. Dan jumlah korban tewas akibat kabut asap yang berasal dari kebakaran hutan dan lahan dari delapan provinsi di Indonesia, termasuk Papua dan Sulawesi pun sudah bertambah menjadi 10 orang.

Berbagai upaya pun sudah dilakukan oleh pemerintah untuk memadamkan bara api yang terus membakar lahan gambut, diantarannya meminta bantuan peswat pemadam api dari negara tetangga, antara lain Singapura, Malaysia, AS, hingga Rusia. Namun , upaya tersebut masih belum berhasil akibat luasnya jumlah lahan yang terbakar, ditambah lagi yang terbakar tersebut adalah lahan gambut yang memang suli dipadamkan.

Kapal perang milik TNI-AL jenis angkut pasukan dan tank siap bergerak mendukung rencana pemerintah mengevakuasi secara besar-besaran korban kebakaran hutan dan lahan di enam provinsi, terkecuali dari yang prioritas utama, Papua dan Sulawesi yang belum akan dilakukan evakuasi. Berbagi upaya pun sudah dilakukan pemerintah untuk memadamkan api yang membakar lahan hutan dan lahan gambut yang terjadi di enam provinsi, bahkan pemerintah sudah menurunkan tim TNI gabungan, Polri serta BNPB , namun upaya untuk memadamkan bara api tersebut terkendala luasnya jumlah lahan yang terbakar disusul lagi musim kemarau yang masih terus terjadi hingga hari ini.

Pemerintah juga diharapkan segera melakukan evakuasi secara besar-besaran terhadap korban kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di enam provinsi, karena hingga saat ini jumlah warga yang terinfeksi ISPA terus meningkat, juga korban meninggal akibat terlalu banyak menghirup udara tidak sehat juga sudah sepuluh orang. Pemerintah harus sesegera memulai proses evakuasi, agar jumlah penderita ISPA dan korban yang meninggal akibat menghirup udara tidak sehat tidak terus bertambah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun