4 Makam Wali di Surabaya, Jawa Timur
Kota Surabaya merupakan ibukota Provinsi Jawa Timur dan sebagai kota metropolitan. Daerah Surabaya pada zaman dahulu adalah sebagai gerbang utama untuk masuk ke wilayah ibukota Kerajaan Majapahit dari arah lautnya yaitu muara kali mas. Pada tanggal 31 mei 1293 kota Surabaya mengalami kemenagan yang dikuasai oleh Kerajaan Majapahit yang dipimpin oleh Raden Wijaya dalam menghadapi pasukan Mongol.
Selain itu dengan perkembangannya yang sudah mengalami kemerdekaan dan mengalami pengembangan di Surabaya, beragam fasilitas desinasi atau objek sejarah, objek wisata ataupun objek religi juga mulai berkembang untuk mengenang jasa pahlawan, sebagai sarana kecintaan terhadap kota Surabaya dan lain sebagainya.Â
Saat ini kami merangkum destinasi wisata religi atau makam para waliyullah yang berada di Surabaya, Jawa Timur antara lain sebagai berikut :
1. Wisata Religi Makam Sunan Bungkul
Wisata religi makam Sunan Bungkul berlokasi di Jalan Taman Bungkul, Desa Darmo, Kecamatan Wonokromo, Kota Surabaya, Jawa Timur. Sunan Bungkul memiliki nama asli bernama Ki Ageng Supo atau juga Mpu Supo merupakan seorang bagsawan berasal dari Kerajaan Majapahit yang ketika telah masuk agama Islam nama beliau diganti dengan nama Ki Ageng Mahmudin.
Pada abad ke 15 Sunan Bungkul merupakan salah satu pendakwah mensyiarkan agama Islam di Kerajaan Majapahit. Sunan Bungkul merupakan mertua dari kanjeng Sunan Ampel tetapi juga ada yang mengatakan beliau merupakan mertua dari kanjeng Sunan Giri.
Sunan Bungkul memiliki seorang putri bernama Dewi Wardah, beliau ingin menjodohkan putrinya dengan membuat sayembara yakni menawarkan kepada kaum lelaki yang dapat memetik buah delima milik beliau akan dijodohkan dengan putrinya tersebut. Berbagai orang mencobanya dan akhirnya tidak bisa, serta terdapat orang yang meninggal akibat terjatuh dan terpeleset dipohon tersebut.
Hingga akhirnya datanglah Sunan Giri yang merupakan murid dari Sunan Ampel, lalu dengan mudahnya buah delima tersebut terjatuh di tangan Sunan Giri lalu memberikannya kepada gurunya yakni Sunan Ampel.Â
Pada cerita lainnya Sunan Bungkul sengaja memetik delima tersebut dan menghanyutkan ke arah sungai, lalu delima tersebut mengalir dan akhirnya ditemukan oleh Sunan Giri yang pada saat itu beliau sedang mandi di sungai dan menemukan delima tersebut.Â
Lalu Sunan Giri memberikan buah tersebut kepada guru beliau Sunan Ampel dan akhirnya Sunan Bungkul menikahkan putrinya dengan Sunan Giri yang saat ini memiliki dua istri yakni Dewi Murtosiah puteri Sunan Ampel dan Dewi Wardah puteri Sunan Bungkul.
2. Wisata Religi Makam Sunan Botoputih