Mohon tunggu...
Ricky
Ricky Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Aksara Tanpa Kata

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cermin Pembawa Petaka

21 Agustus 2020   21:34 Diperbarui: 21 Agustus 2020   21:37 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash


"Jangan membuat kesalahan dengan berpura-pura lupa, Naina."

"Aku tidak mengerti. Aku akan pergi!"

Lagi-lagi tubuhku kini melayang, tawa wanita anggun itu mulai menyeramkan dan membuat aku takut.

"Hahahaaa. Aku ingin jiwamu, Naina. Jiwamu! Hahahaaa."

Bruuaaakk! Sosok wanita itu pun mendorongku.

Kini Tubuhku yang terpental dari lantai tiga ke lantai bawah. Semua pun terasa gelap, darah mengalir di sekujur tubuhku. Hanya jeritan histeris Mama dan Papa pun tangisannya yang terdengar. Entah berapa lama jiwaku akan bertahan. Wanita itu selalu mengikuti jiwaku. Dia menginginkanku. Namun, ada hati di sini yang tak ingin pergi meninggalkan Mama dan Papa. Sekarang jiwaku akan bersatu dengan cermin pembawa petaka.

End

Naina Jang

KALTAR, 08,07,2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun