Mohon tunggu...
Ricky
Ricky Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Aksara Tanpa Kata

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cermin Pembawa Petaka

21 Agustus 2020   21:34 Diperbarui: 21 Agustus 2020   21:37 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Naina ...."

Suara itu lagi yang terdengar saat pertama kali membuka pintu kamar. Aku mencari sumber suara tersebut. Kembali pandangan kuedarkan, tertuju pada cermin dari lantai tiga.

Aku mendekati cermin tersebut, lalu menatapnya dengan kagum.

"Sangat cantik," ucapku sembari memegang pahatan demi pahatannya, mengamati dengan saksama kelopak mata indah.

----

Seperti ada asap putih yang mendorongku masuk dalam cermin ini. Ada perasaan lain, membuatku seperti berputar-putar dalam dimensi lain. Oh, tidak! Apa ini semua? Aku pun berada di lantai tiga rumah impianku. Namun, kamar ini kotor sekali. Penuh sarang laba-laba, barang-barang bekas berserakan dan tak terpakai memenuhi tumpukan kardus.

Seketika aku mendengar suara bantingan kasar. Aku mencari sumber suara itu.

Brakkk ...! Suara bantingan barang terempas.

Plaakk! Suara tamparan mendarat di pipi itu.

Whaat! Si--siapa itu? Mengapa wajahnya mirip denganku? Mengapa dia begitu ketakutan.

"To- tolooong, Pak. Janga-an, kumohooon!" Perempuan mirip denganku terus saja memohon, dengan terbata-bata. Berharap pria tua itu berhenti mengejarnya.
 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun