Halo setelah sekian lama tidak menulis di halaman Kompasiana, akhirnya saya kembali memutuskan untuk menulis beberapa artikel tentang kehidupan di Rusia. Kali ini saya akan membagikan pengalaman saya kuliah sambil bekerja part-time di Rusia
Banyak mahasiswa yang tertarik untuk menempuh studi di luar negeri, tidak hanya untuk mendapatkan pengalaman belajar yang berbeda, tetapi juga untuk mendapatkan kesempatan bekerja part-time. Bekerja sambil kuliah tidak hanya dapat meringankan beban ekonomi, tetapi juga memberikan kesempatan untuk mengembangkan soft skill, memperoleh pengalaman kerja yang berharga serta mengasah mentalitas agar lebih siap dengan kehidupan pekerja. Bahkan dari part-time ini bisa merubah hidup mahasiswa menjadi lebih baik dari sebelumnya, tetapi jangan lupakan tujuan utama merantau adalah untuk belajar bukan bekerja. Namun, ketika saya tiba di Rusia pada tahun 2019, saya menemukan tantangan awal, di mana mahasiswa asing tidak diperbolehkan untuk bekerja tanpa work permit yang resmi.
Tetapi kebijakan itu sejak awal tahun 2020 diubah yang memperbolehkan setiap mahasiswa asing untuk bisa kuliah sambil bekerja pada waktu yang bersamaan.
Mahasiswa Asing Dapat Bekerja di Luar Kampus Berdasarkan Undang-Undang Baru
Dikutip dari situs HSE Sebelumnya, mahasiswa asing memerlukan izin khusus untuk bekerja di luar kampus, kecuali selama liburan atau di organisasi yang terkait dengan perguruan tinggi mereka. Namun, sejak 2020, berdasarkan undang-undang baru, mahasiswa asing dapat bekerja di luar struktur kampus berdasarkan kontrak kerja atau kontrak hukum perdata, cukup dengan menunjukkan bukti terdaftar dalam program pendidikan tinggi.
Duma Negara Rusia (parlemen atau badan legislatif federal Rusia), menganggap bahwa perubahan ini akan membantu meningkatkan jumlah mahasiswa asing di Rusia. Para pakar melihat bahwa peraturan sebelumnya, yang hanya mengizinkan mahasiswa asing bekerja di kampus mereka, menjadi salah satu faktor yang menghambat pengembangan ekspor pendidikan Rusia.
Secara keseluruhan, perguruan tinggi Rusia menilai inisiatif ini secara positif dan berharap tidak akan mempengaruhi proses belajar-mengajar. Rancangan undang-undang ini diajukan oleh Ketua Duma Negara Vyacheslav Volodin dan Ketua Dewan Federasi Valentina Matviyenko..
Sekarang pertanyaannya adalah pekerjaan part-time apa saja yang bisa diambil mahasiswa asing. Saya akan membagikan pengalaman saya saja selama kuliah disini sambil menambah uang saku dengan bekerja part-time disini
Pertama kali saya bekerja disini adalah sebagai kuli bangunan lepas untuk mengisi liburan summer saya pada tahun 2020. Pekerjaan yang berat memang dan juga sangat berbahaya, dengan tidak adanya kontrak dan juga tidak dijaminnya asuransi kecelakaan jika sesuatu yang tidak diinginkan terjadi sudah menjadi tanggung jawab sendiri, juga K3 yang sangat tidak memadai. Walau begitu saya tetap bersemangat bekerja menjadi kuli lepas karena ini pekerjaan pertama saya selama hidup, rasanya mendapatkan upah pertama kali itu sangat menyenangkan. Upah pada waktu itu adalah 1000 rubel Rusia atau sekitar 205.000 rupiah pada kurs saat itu.
Yang Kedua: Bekerja sebagai Buruh Pabrik Parfum dan Sabun
Pekerjaan saya yang kedua adalah sebagai buruh di pabrik parfum dan berbagai macam sabun. Saat itu, saya mendaftar melalui agen dan gajinya sekitar 100 rubel per jam atau setara dengan 20.000 rupiah. Untuk pekerjaan seperti ini, tidak dibutuhkan kemampuan berbahasa Rusia yang baik karena pekerjaannya hanya seperti memindahkan botol, mengencangkan tutup botol, menaruh cairan sabun dalam botol dan lain sebagainya. Jadi tidak diperlukan kemampuan bahasa yang baik pada pekerjaan ini.
