Sedih rasanya untuk kedua kalinya secara berturut-turut lebaran kembali saya rasakan di negara orang. Kazan, 12 Mei 2021. Pada malam takbiran sama sekali di masjid tidak terdengar lantunan takbiran, yang biasanya di Indonesia seluruh masjid saling bersaut-sautan melantunkan takbiran, walau dikota Kazan dapat dikatakan memiliki banyak masjid dan juga mayoritas penduduk juga muslim (walau tidak taat) cukup disayangkan memang.
Kemungkinan tidak dilantukannya takbiran secara keras karena juga disini umat Kristen, ateis, muslim dan sebagai macamnya hidup berdampingan secara bersama, oleh karena itu, untuk menghormati satu sama lain maka takbiran pun di tiadakan dan juga untuk tidak mengganggu istirahat satu sama lain
Pada pagi hari 13 Mei 2021, saya bersama teman-teman seperjuangan alias mahasiswa berangkat untuk menjalankan shola Ied di masjid terdekat dari asrama, pada pagi hari akhirnya terdengar lantunan takbiran. Ketika saling bertemu saudara muslim seiman kita mengucapkan salam dan tentunya menyelamati hari raya idul fitri dengan ucapan " (s prazdnikom uraza bayram)"
 Sholat ied pun selesai, sebetulnya 13 Mei adalah hari libur nasional untuk Republik Tatarstan karena, mayoritas dari penduduk sini adalah Muslii. Oleh karena itu, Presiden Republik Tatarstan mengumumkan hari libur bagi Republik Tatarstan untuk merayakan hari raya ini. Tetapi universitas saya menyatakan bahwa tanggal 13 Mei tetap belajar seperti biasa, mau gimana lagi saya pun menerimanya dan juga tidak bisa menolak, walau kesal dan geram saya pun seusai sholat Ied bergegas langsung pulang ke asrama berganti pakaian dan akhirnya berangkat langsung ke universitas untuk menghadiri kelas.
Ngomong-ngomong Kota Kazan memiliki organisasi mahasiswanya sendiri, dengan nama PERMIKAZ (Persatuan Mahasiswa Indonesia di Kazan). Ketua PERMIKAZ Zidni Ilman mahasiswa tahun kedua jurusan Hubungan Internasional mengundang untuk menghadiri acara halal bihalal di kediamannya pada tanggal 15 Mei 2021, dia mengundang kurang lebih 40 mahasiswa/I yang sedang menempuh pendidikannya di kota Kazan.
 Hari sabtu pun tiba, saya yang sudah tidak sabar untuk bersilaturahmi dengan orang-orang Indonesia di tanah asing. Akhirnya dapat bertemu dan juga bersilaturahmi dengan mereka. Acara dimulai dengan penyampaian ucapan lebaran dan juga terima kasih oleh ketua organisasi, dan dilanjutkan dengan makan-makan, yang membuat wow adalah makanan yang disajikan adalah makanan khas Indonesia seperti bakwan, kentang balado serta telur balado, dan tentunya opor ayam.
 Acara dimulai dari jam 15.00 waktu Moscow, waktu berjalan sangat cepat dan tidak terasa,setelah ngobrol-ngobrol dengan mahasiswa Indonesia yang baru saya kenal, berbagi cerita dengan mereka, cerita-cerita mengenai kehidupan perkuliahan yang sulit dikarenakan keterbatasan Bahasa. Matahari pun sudah menunjukkan tanda-tandahya untuk meninggalkan bumi, matahari perlahan-lahan menghilang dibawah garis cakrawalanya di barat. Pada pukul 20.00 waktu yang berjalan sangat tidak terasa, akhirnya saya pun berpisah dengan mereka, berpamit pulang dengan tuan rumah acara yang juga menjabat sebagai ketua organisasi serta para mahasiswa/I yang lainnya.
Memang sedih rasanya lebaran tidak bersama keluarga dan juga orang-orang terdekat, rasanya sangat berat sekali terkadang seperti melatih mentalitas mahasiswa/I dan bahkan WNI di tanah orang.Â