Oleh: Rikil Amri S.Pd (Ketum HMI Cabang Cilegon / Mahasiswa Pasca Sarjana UIN SMH Banten)
Tepat pada hari ini 2 Mei 2021, kita memperingati Hari Pendidikan Nasional, euforia masyarakat terlihat, mulai dari ucapan-ucapan selamat baik di dunia nyata maupun di dunia maya seperti pamflet, spanduk, baliho oleh pejabat-pejabat publik, wakil rakyat, hingga masyarakat biasa.
Namun, tersadar atau tidak wajah pendidikan kita dari tahun ke tahun mulai banyak yang dievaluasi, baik kebijakan pemerintah, manajemen pendidikan, muatan kurikulum, tenaga pendidik dan kependidikan, sarana prasarana, hingga pendidikan di tengah pandemi Covid-19.
Definisi pendidikan  dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS, yakni:
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Jika berbicara tujuan, saya paling sepakat dengan tujuan pendidikan menurut Tan Malaka, Tujuan pendidikan itu untuk mempertajam kecerdasan, memperkukuh kemauan serta memperhalus perasaan.
Kita lihat potret pendidikan masa kini, masih banyak permasalahan-permasalahan yang harus diatasi bersama, mulai dari mahalnya biaya pendidikan, tenaga pendidik yang disibukkan dengan hal administrasi, sarana prasarana yang kurang memadai, terlebih di plosok-plosok negeri ini, hingga tidak heran jika masih ada rakyat indonesia yang masih usia kecil tidak sekolah, ataupun putus sekolah hanya karena permasalahan tersebut.
Tidak sedikit juga lembaga pendidikan yang mengkomersilkan pendidikan dengan memanfaatkan biaya operasional dari siswa / mahasiswanya, asalkan lulus dan punya ijazah namun tidak melihat kompetensi peserta didik tersebut.
Lembaga pendidikan  mengalami tantangan yang sangat kompleks, seiring dengan kompleksitas persoalan di abad ke-21 yang muncul ditengah-tengah masyarakat kita.
Belum lagi dunia pendidikan di tengah pandemi covid-19, peserta didik anak seusia Sekolah Dasar (SD) harus di paksa menggunakan gadget untuk belajar meskipun terkadang orang tuanya yang mengerjakan.
*Sistem pendidikan yang harus dibenahi*
Jika kita menilik pada sistem pendidikan Islam pada masa Rasulullah SAW pun kita akan menemukan bahwa pendidikan pada masa itu memiliki perangkat yang sempurna. Dimulai saat Nabi Muhammad setelah diangkat menjadi Rasul yang otomatis saat itu beliau berperan sebagai guru bagi para pengikutnya.