Seperti yang kita ketahui bahwa penyebaran virus corona di Indonesia kian melonjak. Wabah virus corona masih menyebar di wilayah Indonesia. Angka kasus positif virus ini sudah mencapai ribuan orang. Sebanyak 1.285 orang dinyatakan positif menderita COVID-19 , 114 orang di antaranya meninggal serta 64 lainnya berhasil sembuh. Opsi mengisolasi wilayah alias lockdown pun makin gencar disuarakan.
Berdasarkan dari beberapa sumber mengatakan bahwa kota yang paling banyak mengalami kasus COVID-19 berada di DKI Jakarta, yakni sebanyak 701 kasus yang menewaskan 67 orang. Lantaran tingginya angka penderita di ibu kota ini, wacana untuk melakukan lockdown atau karantina wilayah kian menguat.Â
Akibatnya muncul wacana untuk melakukan lockdown pada kota Jakarta. Pembahasan mengenai opsi lockdown ini akan digelar di kantor Kemenko Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) hari ini, Senin 30 Maret 2020. Belum diketahui apakah pembahasan itu hanya berfokus pada wacana lockdown Jakarta saja atau malah lebih luas lagi.Â
Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES) pun menyarankan hal ini untuk menyelamatkan ekonomi Indonesia. Lewat keterangan tertulisnya, Ketua Dewan Pengurus LP3ES Didik J. Rachbini dan Peneliti LP3ES Fachru Nofrian mengatakan hingga kini pemerintah terlalu angkuh untuk terus menyatakan tidak mau melakukan lockdown.Â
Perekonomian saat ini sudah sangat tertekan karena virus corona. Penyelamatan terbaiknya adalah dengan mencegah wabah ini meluas, kalau perlu ambil langkah ekstrim untuk melakukan lockdown alias isolasi wilayah.Â
Wacana mempertimbangkan lockdown ini bergulir lantaran banyaknya masyarakat yang justru memilih mudik lebih awal. Masyarakat memilih melakukan mudik lebih awal karena takut akan adanya aksi lockdown yang dilakukan pemerintah. Padahal hal tersebut dikhawatirkan bakal memperluas penyebaran pandemi asal Wuhan, China tersebut.Â
Kepolisian telah menyiapkan skenario penutupan jalan masuk dan keluar Jakarta jika lockdown atau karantina wilayah diberlakukan. Hal itu tertuang dalam surat telegram yang dikeluarkan oleh Polda Metro Jaya.Â
Rencananya  pengamanan akan dilaporkan oleh setiap Polres sehingga akan digelar simulasi pengamanan. Semua itu dijalankan agar Polri memiliki gambaran saat rencana itu direalisasikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H