Nggak semua yang kita lihat dan kita dengar itu benar. Itulah gunanya Tuhan memberikan kemampuan kritis kepada manusia supaya kita bisa mencari tahu kebenaran dan siap untuk kenyataan.
Ada banyak sekali kenyataan pahit yang sering kita lupakan karena kita cenderung lebih suka mendengarkan sweet lies daripada ugly truth. Sampai-sampai ada istilah while lie dengan alasan menjadikan kebohongan kecil sebagai pembenaran untuk kebaikan.
(Some) Ugly Truths:
- Penampilan > Kepribadian. Inilah alasan kenapa di lowongan kerja ada poin "berpenampilan menarik." Karena penampilan seringkali lebih menjual daripada kepribadian, bahkan kemampuan sekalipun.
- Menjadi orang baik tidak selalu baik. Kenapa bad boy seringkali punya pacar cantik sementara laki-laki baik sebaliknya? Mungkin karena keberanian lebih bisa menguntungkan.
- Hidup tidak pernah adil. Tuhan itu adil, caramu membandingkan kehidupanmu dengan orang lain yang membuat hidup itu terlihat tidak adil. Sudahlah, jangan suka membanding-bandingkan. *note to self
- Uang bisa membeli segalanya. Termasuk kebahagiaan. Uang itu fasilitas. Kalau kamu punya uang berlimpah tapi tidak bahagia, berarti ada yang salah dengan caramu menggunakannya.
- Soulmate = Bullshit. Tidak perlu bermanis-manis dengan pasanganmu. Pasangan hidup yang terbaik bukan yang bisa membuatmu nyaman, tapi yang bisa membuatmu bertumbuh menjadi lebih baik.
- Semua orang punya niat tersembunyi. Terlalu kasar mungkin kalau kusebut semua orang pembohong, tapi kenyataannya, semua orang pandai merangkai kata-kata untuk mencapai tujuan hidupnya.
- Siap-siap dihakimi. Jangan menghakimi kalau belum siap dihakimi. Semua orang akan mempertanyakan keputusan dan pikiranmu, jadi jangan terlalu diambil pusing. Jalan saja terus, hati-hati lubang dan jebakan.
- HAPPINESS IS NOT GIVEN, IT IS EARNED. Hanya satu orang yang bertanggung jawab untuk kebahagiaanmu. Orangnya ada di cermin, berkacalah dan berteriak, "kau harus membuatku bahagia!"
mirrored: Some ugly truth
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H