Mohon tunggu...
Ricky AlIkhsani
Ricky AlIkhsani Mohon Tunggu... Insinyur - Penulis

Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil di Universitas Muhammadiyah Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pembuatan Lubang Biopori oleh Mahasiswa PMM UMM

25 Maret 2021   01:24 Diperbarui: 25 Maret 2021   01:30 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malang, Bentuk Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) menurut arahan dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian Mahasiswa (DPPM) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) adalah berupa pembuatan, pendampingan, penyuluhan, aplikasi, desain, serta pelatihan teknologi tepat guna.

Ditinjau dari hal tersebut, oleh kelompok 06 PMM UMM Gelombang 1 tahun 2021 berinisiatif melakukan pembuatan lubang biopori pada beberapa titik di Dusun Turi, Desa Kepuharjo, Kec. Karangploso, Kab. Malang dalam rangka progam Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Bhaktimu Negeri. Hal tersebut merupakan bagian dari progam kerja yang telah disusun oleh kelompok 06 PMM UMM. Dalam pelaksanaan progam kerja tersebut, kelompok 06 PMM UMM dibimbing oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) M. Irkham Mamungkas, ST., MT. Selaku dosen Prodi Teknik Mesin UMM.

Tujuan pembuatan biopori ini adalah untuk memperbaiki serta meningkatkan kemampuan peresapan tanah atau permeabilitas tanah. Sehingga air yang sebelumnya tergenang dapat segera diserap oleh tanah.

dalam jangka panjang lubang biopori juga dapat memperbaiki keadaan air tanah di sekitar, yang tentu saja hal ini juga sangat bermanfaat untuk kehidupan manusia kedepannya.

Dikutip dari laman Wikipedia, Lubang biopori sendiri merupakan salah satu sistem drainase peresapan tanah berbentuk silindris yang dibuat secara vertikal di dalam tanah. Guna meningkatkan daya resap tanah maka di dalam lubang tersebut diberi sampah organik seperti dedaunan atau kotoran binatang.

Metode ini sendiri pertama kali dicetuskan oleh Dr. Kamir Raziudin Brata, salah satu peneliti dari Departemen Ilmu Tanah dan Sumber daya Lahan, Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor.

Menanggapi hal tersebut, Munif selaku Kepala Dusun Turi menyambut positif dan mendukung kegiatan pembuatan biopori oleh mahasiswa UMM di Dusun Turi. Menurut Munif, dengan adanya kegiatan seperti ini dapat menjadi pemicu kepada masyarakat agar lebih peduli terhadap lingkungan. Harapannya kegiatan ini dapat menjadi pemantik untuk pembuatan biopori selanjutnya yang dapat dikerjakan secara mandiri oleh masyarakat setempat dan tidak hanya berakhir seiring berakhirnya PMM Bhaktimu Negeri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun