Mohon tunggu...
Ricky AdamSaputra
Ricky AdamSaputra Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

SMK Telkom Malang

Selanjutnya

Tutup

Politik

Media Sosial, Kawan atau Lawan bagi Demokrasi?

6 Oktober 2020   14:56 Diperbarui: 6 Oktober 2020   15:17 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

     Di zaman yang maju seperti sekarang perkembangan teknologi semakin berkembang dengan sangat pesat. Hal tersebut membuat sebagian manusia tidak bisa lepas dari yang namanya teknologi. Dan kita juga harus mengikuti peradaban yang semakin modern ini agar tidak ketinggalan zaman.

     Salah satu contoh dari kemajuan teknologi yaitu media sosial / medsos. Media sosial dapat membantu kehidupan manusia lebih ringan. Media sosial juga dapat menjadi media penyebar informasi dengan sangat cepat. Dan banyak lagi manfaat dari media sosial yang kita dapat ketahui, namun dalam kesempatan ini saya tidak membahas tentang itu saya akan membahas Tentang Media Sosial Kawan atau Lawan bagi Demokrasi?

     Dimana kita bisa terhubung dengan seluruh dunia. Karena mudahnya penggunaan dan luasnya jangkauan dari media sosial, hal ini banyak dimanfaatkan oleh sebagian orang untuk menyebarkan sebuah informasi. Namun, tak semua informasi yang disebar luaskan ialah benar adanya. Contohnya seperti video berikut ini :


Sumber : https://www.youtube.com/embed/_asHPbLLO0Q?feature=oembed

     Di video tersebut membahas tentang kerusakan Bendera Merah Putih. Yang dimana disalah satu kota yaitu Surabaya ada sebuah asrama kusus orang Papua. Pada tahun 2018 pemilik asrama dan ormas sempat bersiteru. Dan pada tahun 2019 ada sebuah kejadian dimana Bendera Merah Putih rusak dan sudah berada di selokan,masyarakat mengetahui itu ketika sesorang mengvideokan dan menyebarkannya,sehingga terjadi lagi keributan.

     Tanggapan saya terhadap video tersebut adalah,orang yang menyebar luaskan saya anggap bersalah dikarenakan mereka menyebarkan tanpa penjelasan,sehingga membuat banyak orang salah paham,dan berakibat masyarakat langsung menghakimi bahkan berkata kasar kepada mahasiswa yang berada dalam asrama,tanpa mendengar penjelasan terlebih dahulu,bahkan ketika pemilik asrama menjelaskan masyarakat enggan untuk percaya karena banyaknya oknum yang menyalahkan kepala asrama.

     Dapat disimpulkan bahwa Media sosial bisa menjadi kawan dan lawan bagi demokrasi tergantung pengguna dalam memanfaatkannya. Jika dimaanfaatkan untuk peran negative media sosial tidak hanya menyababkan keterbelahan masyarakat, tetapi juga dapat memperbesar penyebarluasan keterbelahan itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun