Tim Kesehatan Reproduksi-Kespro Universitas Pendidikan Indonesia yang terdiri dari mahasiswa Pendidikan Khusus (Angkatan 2020) yaitu Almadila Pratami, Mia Nurfaridah Munggarani, Morla Arrazzaqu Trada, Pipih Siti Shofiyah, dan Ricky Christian Mangkupaty. Mengadakan pembelajaran mengenai merawat dan menjaga kebersihan alat reproduksi kepada siswa-siswi Sekolah Menengah Pertama di SLB Negeri Cicendo Kota Bandung.Â
Urgensi Pendidikan Kesehatan Reproduksi bagi RemajaÂ
Berbicara mengenai pendidikan kesehatan alat reproduksi kepada anak, sepertinya masih menjadi hal yang tabu bagi banyak orang. Padahal sudah menjadi tanggung jawab bagi orang tua dan juga guru dalam memberikan edukasi Kesehatan reproduksi sedari dini. Pendidikan Kesehatan reproduksi merupakan aspek penting dalam pendidikan pada usia remaja. Pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi membantu remaja merawat dan menjaga kesehatan, khususnya kebersihan alat reproduksi dan menghindari masalah kesehatan seperti PMS (penyakit menular seksual). Pendidikan kesehatan reproduksi juga memberi wawasan pengetahuan agar remaja tidak salah dalam mengambil langkah dalam pergaulan yang dapat merugikan remaja itu sendiri.
Tantangan Pembelajaran bagi Anak Tunarungu
Beragam jenis bentuk pembelajaran dapat digunakan sebagai pendekatan kepada anak. Pada anak disabilitas yang tentunya memiliki beragam kebutuhan, membutuhkan pula metode belajar khusus. Teman-teman tuli biasanya mempelajari sesuatu menggunakan bahasa visual. Sehingga kita seharusnya menggunakan media visual yang jelas sehingga mudah dipahami. Media tersebut harus memuat gambar dan penjelasan sederhana agar infomasi dapat mudah ditangkap peserta didik. Untuk itu melalui diskusi dengan Guru dan Dosen, tim  telah menyiapkan media pembelajaran berupa poster interaktif dilengkapi dengan visualisasi gambar yang turut membantu pembelajaran peserta didik tunarungu.
Implementasi Kegiatan Pembelajaran Kesehatan Reproduksi
Melalui Asesmen di kelas VII SMPLB Cicendo Kota Bandung, ditemukan jika peserta didik belum terbiasa menerapkan kebiasaan kebersihan diri seperti mandi dua kali sehari dan mencuci tangan, belum memahami kapan sebaiknya memotong rambut kemaluan, tidak mengetahui jenis  pakaian dalam yang nyaman, dan kebiasaan dalam mengganti pakaian dalam yang salah, kemudian lebih lanjut pada peserta didik Perempuan didapati jika beberapa siswi tidak mengetahui jenis-jenis pembalut dan cara mengganti pembalut yang kurang tepat.
Pembelajaran Kesehatan Reproduksi di kelas VII SMPLB Cicendo Kota Bandung dilaksanakan selama dua hari. Pembelajaran pada hari pertama, 20 Mei 2024 dikhususkan pada siswa laki-laki sedangkan pembelajaran pada hari kedua, 27 Mei 2024 dikhususkan pada siswi Perempuan. Pembelajaran Kebersihan alat reproduksi yang diberikan pada peserta didik difokuskan pada topik berikut ini:
- Kebersihan diri, yaitu mandi dua kali sehari dan mencuci tangan
- Jenis pakaian dalam yang nyaman digunakan yaitu yang berbahan katun dan tidak ketat
- Mengganti celana dalam minimal 2 kali dalam sehari
- Memotong rambut kemaluan jika sudah Panjang
- Membersihkan diri setelah mimpi basah (siswa laki-laki)
- Membersihkan diri saat menstruasi (siswa perempuan)
- Jenis pembalut bersayap dan tidak bersayap (siswi perempuan)
- Praktik memasang pembalut dan membersihkan pembalut (siswi perempuan)
Pembelajaran Kesehatan reproduksi merupakan pembelajaran yang penting bagi peserta didik remaja. Melalui pembelajaran khusus ini peserta didik dapat mengerti dan memahami, terlebih menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari bagaimana cara menjaga dan merawat alat reproduksi guna kesehatan dirinya sendiri.