Memasuki era industri 4.0 dimana teknologi internet sudah memasuki puncak tertinggi yaitu 5G, Masyarakat semakin dimudahkan dengan perkembangan dan akses terhadap teknologi komunikasi. Seperti halnya teknologi VR (Virtual Reality), yang pada mulanya hanya berfokus pada pengembangan game. Sekarang VR sudah memasuki berbagai macam lini industri sosial seperti Seni, Pendidikan, Psikologis, Teknologi medis, Sosial Media dan lain – lain. Menyoroti sosial media yang sudah menjadi separuh dari kehidupan bersosial, tentu manusia tidak akan puas dengan hanya dibatas pada konsep komunikasi yang terbatas pada ruang. Komunikasi secara tatap muka kurang terlalu diminati mengingat fleksibilitas dan mobilitas yang terlalu padat. Lalu bagaimana Metaverse bisa membangun komunikasi sosial tanpa suatu omong kosong?
Metaverse menawarkan konsep dimana kita dapat memanfaatkan teknologi VR untuk saling bertemu tatap muka satu sama lain tanpa memandang jarak. Metaverse sendiri merupakan teknologi yang dikembangkan oleh dua raksasa teknologi yakni microsoft dengan facbook di tahun 2021. Eksperimen pada teknologi VR ini lah yang kedepannya akan mengubah definisi sosial, sepertinya dunia pada film Ready Player One dimana kita dapat bersosialisasi hanya melalui avatar kita sendiri. Tentu hal ini menarik dibahas apakah metaverse akan benar – benar menjadi masa depan atau hanya isapan jempol belaka?
Pengembangan Metaverse sejauh ini
Produk yang dikembangkan pada metaverse sekarang ini hanya berfokus pada fungsinya sebagai game berbasis sosial dimana pengguna metaverse akan mendapatkan pengalaman terbaik pada saat bermain game online terlebih yang mengandalkan pemain ganda dan alat sosial. Kemudian metaverse juga menggunakan fungsinya sebagai alat komunikasi yang dapat dibagi menjadi dunia yaitu sosialisasi untuk pribadi dan publik. Pengembangkan teknologi game sosial lebih tinggi dibanding alat sosial, sebab game sosial metaverse hanya berfokus pada fungsi hiburan saja dengan intensitas sosial yang rendah, selain itu teknologi VR juga belum terlalu populer digunakan oleh masyarakat umum maka dari itu alat sosial sangat lah sulit berkembang dibandingkan dengan game sosial. Meski begitu facebook tetap mengembangkan facebook space sebagai alat sosial yang bertujuan untuk menciptakan pengalaman bersosialisasi tatap muka tanpa menghiraukan jarak dengan basis virtual yakni melalui sinkronisasi gerakan, wajah, mata dan muka serta anggota tubuh. Konsep dari metaverse sendiri belum menjadi primadoa masyarakat sebab hanya sedikit yang bisa hidup secara online.
Masalah Pada MetaverseÂ
1. Masalah TeknikÂ
Untuk bisa dapat diterima oleh masyarakat tentu teknologi VR harus seefisien mungkin seperti penggunaan Handphone yang dimana cukup populer sebab mudah untuk dioperasikan, lain halnya dengan Metaverse dimana ada sejumlah isu yang dapat menghambat perkembanga Teknologi VR kedepannya :
a. adanya masalah pada transmisi data, untuk dapat menciptakan dunia virtual yang dapat diakses oleh siapapun tentu perlu teknologi yang memadai juga, Metaverse tidak hanya berkutat pada teks ataupun suara dari penggunanya saja, melainkan transmisi seluruh personalitias tubuh kedalam dunia virtual, tentu hal ini tidak sederhana, karena perlu adanya penggunaan internet yang cepat dan memadai serta perangkat untuk bisa mengakses VR dengan sangat optimal
b. Masalah pada produk aplikasi Metaverse, yang kesulitan dalam memperlajari tekstur tubuh serta meninkronisasikan ekspresi dan gerakan tubuh melalui gerakan tangan
2. Masalah Pada Harga