Mohon tunggu...
Ricko Mardiansyah
Ricko Mardiansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - '_'

:)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sebagian Dampak yang Ditimbulkan Pandemi Covid-19 Bidang Kesehatan dan Pendidikan

30 Juli 2021   19:14 Diperbarui: 30 Juli 2021   19:16 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagian Dampak Yang Ditimbulkan Pandemi Covid-19 Bagi Kesehatan dan Pendidikan

Pada saat ini Negara Indonesia sedang dilanda pandemi Covid-19 yang disebabkan oleh coronavirus. Coronavirus merupakan penyakit yang di sebabkan oleh severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-Cov-2). Meskipun disebabkan oleh virus dari jenis kelompok yang sama, coronavirus berbeda dengan SARS, terlihat dari perbedaan kecepatan penyebaran serta keparahan gejala yang dialami oleh seseorang yang terinfeksi. Kasus pertama kali terjadi di kota Wuhan, China pada akhir Desember 2019, kemudian WHO resmi menamai pandemi virus ini dengan nama Covid-19 (Corona Virus Disease 2019). Tak berselang lama virus ini pun dengan cepat menyebar ke berbagai Negara salah satunya Indonesia hanya dalam waktu beberapa bulan, salah satu penyebab terjadinya penyebaran adalah adanya kontak baik itu secara langsung maupun tidak dengan seseorang yang terinfeksi.

Karena terjadinya penyebaran yang begitu cepat, membuat beberapa Negara menerapkan kebijakan dengan melakukan lockdown, melarang orang keluar dari negaranya ataupun orang yang ingin masuk ke negaranya untuk sementara waktu. Bagi kesehatan Covid-19 akan menyerang sistem pernafasan bagi seseorang yang terinfeksi. Gejala terhadap orang yang terinfeksi berbeda – beda, ada yang ringan, sedang, berat bahkan tanpa gejala sekalipun. Gejala yang biasa di timbulkan dari virus ini antara lain seperti sesak nafas, batuk, dan demam dengan suhu di atas 38⁰ C. Seseorang yang terinfeksi namun memiliki riwayat penyakit bawaan memiliki resiko sangat tinggi terhadap kematian. Maka dari itu biasanya lansia lebih rentan terkena virus ini dibandingkan golongan lainnya.

Menurut data yang dirilis gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 Republik Indonesia, jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 per tanggal 30 Juli 2021 sebanyak 3.331.206 orang, dengan jumlah kematian sebanyak 92.311 orang, serta jumlah pasien yang sembuh dari Covid-19 sampai saat ini sebanyak 2.730.720 orang.

Selain berdampak buruk bagi kesehatan, pandemi Covid-19 ini juga memberikan dampak yang  cukup besar bagi dunia pendidikan. Pandemi ini telah mengubah sistem pembelajaran yang biasanya dilakukan di dalam kelas secara tatap muka, menjadi belajar di rumah masing-masing secara online atau  biasa disebut dengan daring. Yang dimana ketika melakukan pembelajaran secara daring yang akan diterima murid hanyalah proses pembelajaran atau transfer pengetahuan saja. Pembelajaran secara daring juga tidak sepenuhnya efektif karena guru atau dosen tidak bisa memantau muridnya secara langsung, mungkin saja murid tidak memperhatikan materi yang sedang dijelaskan oleh guru atau dosen. Sehingga murid menjadi kurang mengerti materi yang telah dijelaskan oleh guru atau dosen.

Tidak banyak orang bisa melakukan pembelajaran daring ini dengan baik, karena tidak semua siswa memiliki fasilitas yang memadai seperti handphone maupun laptop. Ada juga sebagian murid yang tinggal di daerah yang kesulitan untuk mendapatkan sinyal yang baik, sehingga mereka harus pergi ke suatu tempat untuk mendapatkan sinyal agar bisa melakukan proses pembelajaran.  Selain itu ada beberapa siswa yang terancam  putus sekolah beralasan membantu perekonomian keluarga.

Bukan hanya kesiapan dan sistem yang masih perlu dibenahi dari pembelajaran jarak jauh ini agar proses pembelajaran kembali normal, kita sebagai masyarakat pun harus membantu pemerintah untuk menghentikan penularan Covid-19 ini dengan mengikuti protokol kesehatan dan tidak berpergian ke tempat-tempat yang menimbulkan kerumunan. Selain mengikuti protokol kesehatan masyarakat juga perlu meningkatkan imunitas tubuh dengan cara mengkonsumsi gizi yang seimbang, tidak merokok, minum suplemen vitamin yang dianjurkan, berolahraga,  beristirahat yang cukup dan membatasi kontak dengan orang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun