Mohon tunggu...
Ricki Muharam MPd
Ricki Muharam MPd Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Terus Belajar

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Menulis Dengan Cara Melihat, Mendengar dan Merasakan

20 April 2020   20:30 Diperbarui: 20 April 2020   20:39 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Rasa takut dan malas seperti virus yang dapat menurunkan imun dalam menulis. Saya rasakan serba salah ketika memulai menulis. Takut jelek, takut tidak bermutu, takut dibuli dan takut takut sehingga menjadi malas, binggung dan tambah bingung memulai tulisan.

Cara pertama yang harus dilakukan dalam memulai menulis dengan cara masa bodo, percaya diri, merasa pasti bisa, mungkin itu supplement yang dapat menambah imun agar dapat memulai menulis.

Sebelum mahir menulis biasakan melihat, mendengar dan merasakan apa saja yang diraskaan, bisa ditambah pengamatan atau observasi yang baik.

Melihat, mendengar dan merasakan apa saja yang ada disekeliling kita sebenarnya itu bahan untuk merajut sebuah tulisan. Sebagai pemula saya sering sekali menulis dengan gaya bahasa dan cara penggunaan kata-kata yang sederhana yang penting merasa cuek, percaya diri pasti bisa menulis.

Bagi pemula yang kadang lupa menulis apa yang di lihat, didengar dan dirasakan, tentunya tidak boleh ditunda-tunda untuk dituliskan, bisa dilakukan dimana saja di Kantor, di café, di jalan, di taman bahkan ketika menunggu sok dilakukan segera.

Jangan sampai virus menjangkiti mood seorang penulis, Karena sangat bahaya bayangkan apabila kalian sebagai penulis hebat yang menulis karena mood, maka tamat lah karirnya. Maka hilangkan sugesti adanya mood dalam menulis.

Mengutip cara Isaac Asimov, seorang penulis fiksi ilmiah yang memiliki reputasi bagus, mengakui cara menulis yang ia lakukan adalah “Simple dan apa adanya”.

Oleh karena itu menulis bisa dikatakan sebagai keterampilan dan sebuah kecakapan. Bila kita dapat menulis dengan simple dan apa adanya secara terus menerus maka berbanding lurus dengan keterampilan tersebut.

Maka kesimpualan yang bias saya tarik ketika seseorang memulai mencoba menulis adalah mulailah menulis dengan cara apa saja yang anda lihat, dengar dan rasakan dengan sesegerah mungkin di tulis kedalam catatan atau tulisan simple dan apa adanya secara konsisten, sehingga lambat laun akan menjadi sebuah keterampilan dan kecakapan dalam menulis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun