Tapai atau tape adalah kudapan yang dihasilkan dari proses fermentasi bahan pangan berkarborhidrat sebagai subrat oleh ragi. Ragi untuk fermentasi tapai merupakan campuran beberapa mikroorganisme terutama fungsi (kapang dan jamur). Tapai hasil frementasi dengan ragi yang didominasi umumnya berbentuk semi cair, lunak, berasa manis keasaman mengandung alkohol, dan memiliki tekstur yang lengket. Produksi tapai biasanya dilakukan oleh industri kecil dan menengah. Sebagian besar tapai di buat dari fermentasi beras ketan atau tape singkong, masyarakat sunda lebih mengenal tapai singkong dengan sebutan peyeum, sedangkan kan masyarakat jawa timur kebih sering menyebut nya tape puhung untuk tapai dari singkong dan tapai ketan, orang banyumas menyebutnya tape budin atau kenyas.
Tape ketan ini terbuat dari beras ketan hitam dan sering di pesan oleh warga sekitar. Bu Partini, salah satu produsen tape ketan di Sambungmacan berkata bahwa beliau juga pernah di undang oleh gubernur Jawa Tengah, Bapak Ganjar Pranowo untuk mengikuti perlombaan UMKM di Semarang.
Proses pembuatan tape ketan yakni yang terbuat dari beras ketan (beras pulut) baik dari ketan putih maupun ketan hitam. Tapai ini biasa di buat sendiri di rumah rumah terutama sebagai persediaan penganan saat lebaran. Proses pembuatan tape ketan ini sendiri menggunakan bahan dari beras ketan (beras pulut), baik dari ketan putih maupun ketan hitam. Tapai ini biasa di buat sendiri di rumah rumah terutama sebagai presidiaan penganan saat lebaran.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI