Mohon tunggu...
Ricky A.T
Ricky A.T Mohon Tunggu... Marketing -

cuma anak muda yang ingin bermimpi lebih tinggi untuk meraih sesuatu yang diinginkannya... dan membuat dunia tersenyum dengan mimpinya...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bait-bait yang Membentuk Kehidupan

1 September 2010   07:55 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:32 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Kali ini, saya Cuma ingin sedikit bercerita tentang pengalaman hidup yang pernah terjadi dimasa lalu, yang sering kali itu saya jadikan pembelajaran bagi masa sekarang dan masa depan, bukan hanya baik, tapi juga lebih menjamin, pengalaman yang ada akan menuntun kita untuk mendapatkan hasil maksimal namun ketika mampu melihat dengan jernih dan baik makna dibalik pengalaman yang ada.
Bingung, linglung, dan kadang merasa tak berarti dalam hidup ini, hampir bisa ditemukan dalam setiap sisi gelap manusia, lalu pertanda apakah itu, apakah manusia itu tak normal, malah menurut saya sebaliknya, itu adalah moment dan kesempatan terbaik yang diberikan sang pencipta agar setiap manusia dapat reinkarnasi (baca:terlahir kembali) dengan perilaku, sifat, kepedulian yang berbeda dari yang dahulu.
Perjalanan hidup ini menyisakan banyak kenangan, ada yang baik, dan diantaranya juga banyak yang buruk, dan terkadang kita takpernah memahami bahwa sebenarnya kenangan yang sedang kita bangun ini adalah kenangan yang buruk, bukan hanya bagi kita sendiri namun juga bagi orang lain, kita terlalu egois hingga tak mampu memahami perasaan orang lain, kenangan buruk itu bertumpuk dan menjadi bagian dari pengalaman hidup kita semua, mungkin saat ini kita semua sedang menyesali apa yang sedang terjadi dahulu, yaitu bait-bait kesalahan yang ada dalam potongan kenangan, dan kadang rasa itu tiba-tiba meledak hingga membuat kita menangis dan menyesali semua yang pernah terjadi.
Dalam kehidupan, apa yang sudah terjadi tak bisa lagi diulang lalu kemudian diperbaiki dan dijalani kembali seperti sedia kala, maka menjadi penting bagi kita memahami hal itu, agar langkah kedepan dipenuhi dengan hal-hal bijak dan baik untuk orang lain, saya sepakat, soal tak ada yang sempurna didunia ini, tak ada orang yang tak memiliki kesalahan, semua manusia yang terlahir memiliki catatan dosa(baca:kesalahan) selama hidupnya didunia baik itu bagi dirinya sendiri, orang lain, maupun penciptanya,
“ lalu apa yang sebenarnya bisa kita lakukan dalam menebus dosa-dosa(baca:kesalahan) yang telah kita perbuat dahulu dimasa lampau,” karena jika tidak, maka hal itu terus membayangi dan menghantui perjalanan hidup kita kedepan…
Seperti pernyataan diatas, masa lalu tidak dapat dirubah, mau sekuat apapun kita berusaha dan berdoa, masa lalu itu tetap saja seperti itu,, lalu kesempatan terbesar yang kita miliki adalah hari ini dan dan hari esok, dua kesempatan itu yang bisa kita gunakan untuk menebus secara tidak langsung kesalahan-kesalahan yang pernah kita lakukan dulu, caranya bisa dengan berbagai hal, jika dulu kita pernah berselisih paham dengan saudara, teman, kerabat atau orang tua, kan tidak ada salahnya ketika kita mulai menyadari dan menyesali lalu dengan segenap perasaan kita memohon maaf kepada orang yang hatinya tersakiti, mungkin juga dulu kita pernah sangat egois dalam berbagai hal, congkak atau sombong pada orang lain, tidak ada salahnya jika kata-kata maaf itulahir dari mulut kita untuk mengakhiri semua kesalahan yang ada, dan bukan tidak mungkin juga, mungkin dahulu pernah ada janji yang belum terpenuhi, dan itu ternyata sangat lah penting bagi orang lain, baiknya kita juga menyelesaikan hal itu, sulit memang untuk mulai menyadari semua kesalahan yang ada lalu dengan rasa menyesal menyelesaikannya dengan baik-baik, namun hal itu patut dicoba, karena bukan saja nantinya baik untuk diri sendiri, dan orang lain, namun keberkahan dari sang pencipta pun akan lebih sering datang dalam wujud yang berbeda.
Pengalaman yang ada mengajarkan saya banyak hal, kedewasaan, kematangan berpikir, murah senyum, mensyukuri hal-hal kecil yang menjadikan hal besar lebih luar biasa, hingga saling perduli dengan banyak orang ternyata juga mencerahkan, jika sudah demikian, linglung, merasa diri tak berharga bagi orang lain, rasa bersalah yang terpendam dan sikap mementingkan diri sendiri pun sirna, walaupun kita tetap butuh waktu, namun kemauan yang baik dari dalam hati akan dijawab sang pencipta dalam bentuk yang berbeda.
Dalam kehidupan, setiap yang terjadi pasti memiliki makna, walaupun itu kadang tidak berpengaruh pada kita, namun serpihan kecil makna tersebut merupakan rangkaian misteri kehidupan yang bisa dipakai untuk menjalani masa depan yang lebih baik,
dan tepat jika ada pepatah yang berbunyi “ dibalik kesulitan akan ada kemudahan yang begitu dekat” dibalik rangkaian peristiwa yang terjadi dalam hidup kita, akan lahir potongan pengalaman yang dari sana kita bisa belajar untuk menempa diri dan orang lain untuk bisa berbuat lebih banyak untuk sesama.
[ricisan]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun