Mohon tunggu...
Richie AlessandroPiero
Richie AlessandroPiero Mohon Tunggu... Mahasiswa - NIM : 115190403

Hello Everyone!!

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Pengaruh Brand Extension terhadap Keberlangsungan Brand-brand Ternama di Indonesia

29 Mei 2022   15:25 Diperbarui: 29 Mei 2022   15:35 482
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nama : Richie Alessandro Piero

NIM : 115190403

Sebelum kita membahas lebih jauh mengenai Brand Extension ini, ada baiknya kita mengetahui apa arti dari Brand Extension ini. Brand Extension ini merupakah salah satu strategi perluasan bisnis yang kerap kali digunakan oleh brand - brand yang sudah memiliki nama brand dengan tujuan untuk mendapatkan pangsa pasar yang lebih luas lagi dan memberikan inovasi - inovasi baru yang tentunya membuat produk yang berbeda dari produk utamanya. Setelah kita mengetahui arti dari Brand Extension ini. Kita juga harus tau, apa yang menjadi kekurangan dan kelebihan dalam melakukan Brand Extension. 

Kekurangan dari brand extension yang Pertama ini, adalah dapat menyebabkan dilusi merek. Dilusi merek ini terjadi karena suatu brand tidak mampu mempertimbangkan relasi antara produk yang sudah ada dengan produk terbarunya. 

Sehingga dapat menyebabkan kustomer atau pelanggan mengalami kebingungan terhadap ciri khas dari produk yang baru dikeluarkan dengan identitas dari produk yang seharusnya saat mau membeli produk dari brand tersebut. 

Kelemahan yang kedua ini dari Brand Extension adalah dapat merusaknya image dari suatu brand, karena dapat memunculkan tanggapan yang kurang baik dari konsumen terhadap produk - produk yang baru dipasarkan, jika produk baru itu gagal diterima di masyarakat. Nama dari brand tersebut bisa jadi tidak cocok untuk produk baru.

Setelah membahas kekurangan dari brand extension, tentunya masih terdapat banyak kelebihan jika suatu brand mampu menerapkan strategi peluasan bisnis ini ke dalam produk mereka. 

Kelebihan dari brand extension yang Pertama ini, adalah Munculnya peluang besar terhadap produk baru untuk dapat diterima oleh konsumen. Karena jika suatu brand menciptakan suatu merek baru ini, dapat menciptakan keinginan bagi konsumen untuk mencoba dan menerima dari produk baru. 

Ditambah jika brand tersebut sudah memiliki jejak yang baik bagi konsumen dalam menggunakan produk - produk sebelumnya. Kelebihan yang kedua dari Brand Extension ini adalah meningkatnya brand image bagi brand tersebut. 

Dengan memegang ciri khas dasar yang sama, maka pelanggan akan mempercayai terhadap merek terbaru yang ditawarkan. Bahwa brand tersebut tetap mempertahankan brand identity dari produk tersebut. 

Kelebihan yang ketiga dari Brand Extension ini adalah dapat menghemat biaya pengembangan produk, Dikarenakan di platform yang sama, dapat digunakan kembali untuk mempromosikan produk terbaru dan dapat menghemat biaya pemasaran. 

Brand Extension ini dapat diterapkan dengan cara yang berbeda - beda. Oleh karena itu, kita akan membahas bagaimana cara menerapkan brand extension ini. 

Pertama, kita dapat mengembangkan produk utama dengan bentuk produk yang berbeda, bisa dari packaging ataupun varian baru yang tidak ada sebelumnya dan tidak pernah terbayangkan oleh masyarakat. 

Kedua, Kita dapat memberikan beberapa ciri khas tambahan yang tidak ada dari produk sebelum - sebelumnya. Sehingga kustomer dapat melihat perbedaan yang jelas dengan produk utamanya. Tetapi tetap memiliki manfaat yang tidak kalah baik, dengan produk utamanya. 

Ketiga, memberikan fitur - fitur tambahan di produk yang sudah ada. 

Dengan begitu produk akan terus berkembang mengikuti trend dan akan semakin banyak pengguna atau pemakai dari brand tersebut. Keempat, mengembangkan atau mengkombinasi produk baru yang ditawarkan dengan produk utamanya yang dapat digunakan secara bersamaan. 

Setelah ini, kita akan membahas mengenai jenis - jenis dari Brand Extension :

1. Product Extension : Product extension ini merupakan salah satu strategi perluasan produk dengan menghadirkan produk - produk baru yang kemasannya dilakukan secara terpisah dengan produk utamanya. Bisa dikatakan produk extension ini dapat dijadikan sebagai produk pendamping dari produk utama. 

Salah satu contoh dari product extension adalah Brand Colgate, yang produk utamanya adalah pasta gigi colgate, dan brand colgate ini melakukan brand extension dengan menghadirkan sikat gigi merek Colgate juga. 

Sikat gigi colgate ini mampu diterima oleh pasar dan konsumen, sehingga produk ini mampu bersaing dengan brand lainnya yang berfokus dengan penjualan sikat gigi saja dan dapat meningkatkan pangsa pasar.

2. Line Extension : Line Extnsion ini merupakan salah satu strategi perluasan dimana suatu brand menyiapkan beberapa opsi untuk produk di suatu brand tersebut. 

Dengan adanya strategi perluasan ini, suatu brand dapat menciptakan lebih banyak variasi dengan menawarkan beberapa produk terbaru atau memberikan beberapa pilihan melalui ukuran yang berbeda - beda. 

Salah satu contoh dari line extension ini adalah Brand Reese. Tentu saja banyak orang mengetahui produk ini, dimana yang fokus penjualannya adalah cokelat saja. 

Namun dengan beriring berjalannya waktu, Reese ini mulai mengeluarkan produk terbarunya yaitu produk sereal yaitu Reese Puff Cereal, yang dimana target dari produk ini adalah anak - anak. 

Setelah Reese berhasil mengeluarkan produk ini, reese mampu menciptakan citra pemasaran bahwa anak - anak juga dapat mengonsumsi produk mereka dengan bahan dasar cokelat ke dalam menu sarapan anak - anak.

3. Company Expertise Extension : Company Expertise Extension ini merupakan salah satu strategi perluasan dimana suatu brand meningkatkan keahliannya dengan menerbitkan produk baru tetapi memiliki kesinambungan dengan produk utamanya dan tidak menghilangkan ciri khas dari product identity suatu brand tersebut. 

Oleh karena itu suatu brand, dapat memanfaatkan keahliannya ini untuk menjangkau lebih banyak pangsa pasar. Salah satu contoh dari company expertise extension ini adalah brand apple. Tentunya brand apple ini sudah tidak asing lagi bagi kalangan anak muda jaman sekarang. 

Pada awalnya apple hanya memproduksi messagepad dan sejenis komputer lainnya. Lalu, apple mulai menghadirkan banyak generasi seperti Iphone, i-Watch, Ipad, Macbook, dan masih banyak jenis keluaran produk lainnya dari apple yang berhubungan. 

Tujuan apple, melakukan company expertise extension ini adalah agar dapat menghadirkan fungsi canggihnya smartphone ke dalam berbagai macam perangkat yang ditawarkan oleh apple. 

Sampai saat ini, apple cukup menguasai pangsa pasar yang ada diseluruh dunia, termasuk Indonesia dengan Brand Identity yang terlihat mewah dan canggih di kelas teknologi yang ada di Indonesia. 

4. Brand Distinction Extension : Brand Distinction Extension ini merupakan salah satu strategi perluasan dimana suatu brand tersebut mengandalkan manfaat dari produk - produk mereka.

Jadi suatu brand ini, menghadirkan produk - produk terbaru dari brand mereka dengan bentuk yang berbeda tetapi memiliki manfaat yang sama. Dengan menggunakan teknik ini, mungkin suatu brand akan mampu bersaing dengan kompetitor yang memiliki produk serupa. 

Salah satu contoh dari brand distinction extension ini adalah Brand dari Lifebuoy, dimana ini merupakan salah satu produk dari perusahaan Unilever yang tentunya sudah tidak asing lagi di kuping masyarakat Indonesia, ataupun beberapa negara di luar sana. 

Untuk contohnya sendiri ini, Lifebuoy tidak hanya menjual produk sabun untuk membersihkan tubuh secara higienis. Melanikan Lifebuoy juga mengeluarkan beberapa produk yang memiliki manfaat yang sama, seperti Tissue Basah, Sabun cuci tangan, ataupun Sanitizer yang memiliki manfaat yang sama dengan sabun lifebuoynya itu sendiri.

5. Transfer of Component Extension : Transfer of Component Extension ini merupakan salah satu strategi perluasan dimana suatu brand tersebut lebih mengandalkan produk barunya dalam segi rasa, aroma, bahan ataupun bahan dasar lainnya yang menonjol dalam produk. 

Tujuan dilakukannya ini adalah agar produk tersebut dapat menarik minat kustomer atau pelanggan agar tertarik untuk mencoba produk tersebut. Salah satu contoh dari transfer of component extension ini adalah brand Fanta.

Brand Fanta sukses melakukan strategi perluasan ini, Fanta menghadirkan banyak rasa dalam produknya yang sudah tersebar di seluruh dunia. Yang tentunya produk tersebut dapat diterima, dan banyak digemari oleh masyarakat luas terutama masyarakat Indonesia. 

6. Leveraging a Lifestyle Extension : Leveraging a Lifestyle Extension ini merupakan salah satu strategi perluasan dimana suatu brand tersebut ini banyak mengandalkan ke gaya hidup yang menciptakan serangkaian nilai bagi para konsumen. Dengan itu perusahaan terlihat memiliki banyak personality atau kepribadian brand. 

Salah satu contoh dari leveraging a lifestyle extension ini adalah brand Jeep. Dimana Jeep ini tidak hanya mengeluarkan mobil - mobil saja. Melainkan mengeluarkan beberapa produk yang dapat membentuk gaya hidup seseorang ataupun kalangan dengan memiliki personality brand tersebut. 

Contoh produk yang dikeluarkan oleh Jeep ini seperti, Sepeda, Tenda, Pisau atau jenis - jenis lainnya yang dikeluarkan oleh brand tersebut. 

DAFTAR PUSTAKA

Song, H., Duan, H., Deng, S., & Xu, J. (2022). Brand extension and channel structure: An analysis of the effects of social influence. Omega, 110, 102626. 

Lee, J., & Yoon, E. (2022). Effects of Parent Brand Equity on Perceived Fit and Customer Behavior of Extended Brand—Focused on MICE Destination. International Journal of Environmental Research and Public Health, 19(8), 4540. 

Mathur, P., Malika, M., Agrawal, N., & Maheswaran, D. (2022). The Context (In) Dependence of Low-Fit Brand Extensions. Journal of Marketing. 

Hesse, A., Bündgen, K., Claren, S., & Frank, S. (2022). Practices of brand extensions and how consumers respond to FMCG giants’ greening attempts. Journal of Brand Management, 1-18. 

Priester, J. R., Fleming, M. A., Donovan, L. A. N., & Dutton, C. (2022). The brand property strength framework: Integrating theory and research on brand consumer psychology.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun