Dalam beberapa bulan terakhir, isu genosida Palestina yang dilakukan oleh Israel menjadi perhatian publik. Sehingga tindakan pemboikotan produk-produk yang terafiliasi dengan Israel dan menyokong dana genosida Palestina yang dilakukan Israel masih berlangsung hingga saat ini. Masyarakat semakin sadar dengan memboikot produk yang terafiliasi dengan Israel atau yang mendukungnya, memberikan pengaruh yang besar. Tidak hanya produk, banyak artis-artis yang diboikot karena mempromosikan atau mengonsumsi produk tersebut. Akhir-akhir ini, kita telah melihat semakin banyaknya kontroversi yang melibatkan artis yang memiliki kerja sama dengan produk atau perusahaan yang memiliki afiliasi dengan Israel.
Tindakan pemboikotan produk-produk ini diprakarsai oleh BDS movement. BDS movement adalah gerakan kebebasan, keadilan, dan kesetaraan yang dipimpin Palestina. BDS menjunjung tinggi prinsip sederhana bahwa warga Palestina berhak atas hak yang sama seperti umat manusia lainnya. BDS kini menjadi gerakan global yang dinamis yang terdiri dari serikat pekerja, asosiasi akademis, gereja, dan gerakan akar rumput di seluruh dunia. Sejak diluncurkan pada tahun 2005, BDS telah memberikan dampak besar dan efektif menantang dukungan internasional terhadap apartheid Israel dan kolonialisme pemukim. BDS memberikan daftar produk yang harus dan sebaiknya diboikot karena terafiliasi dengan Israel.
Daftar brand yang menjadi target produk utama dan yang memerlukan tekanan dari masyarakat agar tidak mendukung Israel. Terdiri dari AXA, HP, Puma, McDonalds, Pizza Hut, Burger King, Domino’s Pizza, Starbucks, dan masih banyak lagi. Tindakan pemboikotan brand-brand ini bertujuan untuk perusahaan tersebut menarik dukungannya dari Israel. Dengan harapan ISrael kehilangan dukungan materi lewat pemboikotan ini karena perusahaan berhenti mendukung mereka.
Tindakan memboikot publik figur ini sudah sering dilakukan. Banyak dari mereka yang dianggap dengan memakai produk yang termasuk dalam daftar boikot, mereka mendukung tindakan Israel dan tidak mendukung Palestina. Mereka juga dianggap tidak peduli dengan isu ini dan tidak memiliki kesadaran sosial, keadilan, serta kemanusiaan. Salah satu contohnya yang terjadi baru-baru ini pada salah satu grup idola korea, NCT, dikecam karena berkolaborasi dengan salah satu produk yang termasuk target pemboikotan. Kecaman terhadap anggota NCT ini terjadi setelah SM Entertainment mengumumkan kerja sama antara Starbucks dan grup yang berada di naungannya, mulai dari makanan, minuman, hingga merchandise eksklusif hingga tanggal 4 Juli. Banyak yang mengkritik keputusan NCT untuk berkolaborasi dengan merek Starbucks di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Palestina dengan Israel. SM Entertainment pun juga dikritik oleh para penggemar karena terjadinya kontrak dengan Starbucks Korea.
Starbucks sendiri termasuk dalam produk yang diboikot karena terafiliasi dengan Israel. Meski pihak Starbucks mengatakan mereka tidak mengirimkan sebagian keuntungan mereka kepada pemerintah atau tentara Israel. Namun, Starbucks menggugat serikat pekerjanya karena menyuarakan solidaritas kepada warga Palestina. Di sisi lain, perusahaan juga menyatakan dengan tegas mengutuk tindakan terorisme, kebencian dan kekerasan. Mereka juga menyatakan tidak setuju dengan pandangan yang diungkapkan oleh serikat pekerja karena menurut mereka para pekerjanya mendukung kekerasan yang dilakukan Hamas. Hal ini yang membuat Starbucks dianggap mendukung Israel.
Akibat dari kerja sama ini, akun media sosial grup idola NCT serta anggota-anggotanya mengalami penurunan pengikut. Para penggemar pun menaikkan hashtag ”SM_BOYCOTT_GENOCIDE” di seluruh akun media sosial NCT. Tidak hanya itu, penggemar juga berusaha menginformasikan mengenai genosida yang terjadi Palestina oleh Israel dan mengapa mereka memboikot kerja sama tersebut kepada anggota NCT melalui komentar di akun media sosial pribadi serta lewat aplikasi bubble (aplikasi chat berbayar dengan idola K-pop). Para penggemar yang melakukan fancall dengan anggota-anggota NCT juga berusaha memberikan informasi ini kepada para anggota. Bahkan fanbase dari Indonesia mengirim truk protes mengenai kolaborasi NCT dengan Starbucks.
Sebagai publik figur, tentunya NCT memberikan pengaruh yang besar untuk Gerakan BDS ini. Mereka memiliki pengaruh yang lebih besar dalam mempengaruhi keputusan konsumen, dan dapat menyebarkan pengaruh serta meningkatkan kesadaran para penggemarnya. Sebagai publik figur, mereka dianggap sebagai icon atau model dalam masyarakat, sehingga perilaku mereka dapat menjadi contoh bagi orang lain. Mereka juga dapat menggunakan platform mereka untuk menentang kebijakan yang dianggap tidak adil atau salah, termasuk tindakan genosida Israel terhadap Palestina.