Mohon tunggu...
Richard Sitompul
Richard Sitompul Mohon Tunggu... karyawan swasta -

seorang karyawan sebuah perusahaan swasta di jakarta, berusaha untuk hidup lebih maju dan punya cita-cita jadi penyanyi dari kecil, dan hacker tentunya..

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Cemburu dan Ego Akhir dari Kisah Ini

4 April 2011   17:19 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:07 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

apa yang kau harapkan dari semua ini,  sudah tidak ada lagi yang bisa dipertahankan teriak wanita itu kepadaku,aku pun langsung menghampirinya dan mencoba menyadarkan nya dari kalimat yang baru dia lontarkan ketelingaku,   lalu aku mencoba menenangkan nya karna saat ini dia terbawa emosi dan amarah yang telah mencapai  puncak ubun-ubun.ini memang salahku  semua yang kulakukan ini semata-mata hanya karna aku takut kehilangan kamu,

tak pernah kah kau merasakan seperti yang aku rasakan saat ini, aku terbakar cemburu ketika para lelaki teman mu itu terlalu berlebihan memperhatikan Mu dengan  kapasitas nya hanya sebagai teman.

apa yang ada dibenak mu ketika para teman wanita ku memperlakukan hal itu terhadap ku,apakah kau merasakan hal yang sama seperti yang saat ini kurasakan,apakah cemburumu akan membeludak ,apakah emosi mu tidak bangun dari persinggahan nya ? yah lagi-lagi semua ini memang salahku terlalu aku sayang dan cinta sama kamu.

kadang aku juga menyesal dengan amarah yang pernah aku tumpahkan padamu,tapi penguasaan diriku kurang atau aku yang kurang dewasa tidak bisa menghadapi hal seperti ini.atau memang janji-janjiku yang membuat mu bosan dan jenuh yang pada akhirnya tingkahmu jadi berubah tidak seperti biasanya.

maafkan aku jika pada akhirnya mimpi dan langkah yang sudah aku rangkai untuk jalan kita nanti terhalangi oleh bebatuan besar yang seolah-olah tidak mengijinkan kita melaluinya bersama-sama,mungkin aku harus melupakan mimpi-mimpi ini agar tidak merasuki dunia khyalanku dimana waktu telah menghapus jejak kita.

mungkin aku harus mengusir mimpi yang setiap saat berusaha melengkapi khayalku.

untuk seseorang yang sangat aku rindukan saat ini.. mizz u and love forever...

mungkin kontemplasi sejenak bagus buatku..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun