apa yang kau harapkan dari semua ini, sudah tidak ada lagi yang bisa dipertahankan teriak wanita itu kepadaku,aku pun langsung menghampirinya dan mencoba menyadarkan nya dari kalimat yang baru dia lontarkan ketelingaku,  lalu aku mencoba menenangkan nya karna saat ini dia terbawa emosi dan amarah yang telah mencapai puncak ubun-ubun.ini memang salahku semua yang kulakukan ini semata-mata hanya karna aku takut kehilangan kamu,
tak pernah kah kau merasakan seperti yang aku rasakan saat ini, aku terbakar cemburu ketika para lelaki teman mu itu terlalu berlebihan memperhatikan Mu dengan kapasitas nya hanya sebagai teman.
apa yang ada dibenak mu ketika para teman wanita ku memperlakukan hal itu terhadap ku,apakah kau merasakan hal yang sama seperti yang saat ini kurasakan,apakah cemburumu akan membeludak ,apakah emosi mu tidak bangun dari persinggahan nya ? yah lagi-lagi semua ini memang salahku terlalu aku sayang dan cinta sama kamu.
kadang aku juga menyesal dengan amarah yang pernah aku tumpahkan padamu,tapi penguasaan diriku kurang atau aku yang kurang dewasa tidak bisa menghadapi hal seperti ini.atau memang janji-janjiku yang membuat mu bosan dan jenuh yang pada akhirnya tingkahmu jadi berubah tidak seperti biasanya.
maafkan aku jika pada akhirnya mimpi dan langkah yang sudah aku rangkai untuk jalan kita nanti terhalangi oleh bebatuan besar yang seolah-olah tidak mengijinkan kita melaluinya bersama-sama,mungkin aku harus melupakan mimpi-mimpi ini agar tidak merasuki dunia khyalanku dimana waktu telah menghapus jejak kita.
mungkin aku harus mengusir mimpi yang setiap saat berusaha melengkapi khayalku.
untuk seseorang yang sangat aku rindukan saat ini.. mizz u and love forever...
mungkin kontemplasi sejenak bagus buatku..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H