Mohon tunggu...
Richardo Dian Taman
Richardo Dian Taman Mohon Tunggu... wiraswasta -

Sampai sekarang masih bermimpi menjadi pesepakbola profesional. Suka nonton film. Senang travelling. Pernah menjadi jurnalis di Yogyakarta. Sekarang menetap di Kalimantan Barat.

Selanjutnya

Tutup

Politik

'Telenovela Parpol' Bisa Meningkatkan Angka Golput

30 Mei 2011   16:56 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:02 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Berita yang mencuat belakangan ini mengenai partai politik (parpol),  terutama mengarah ke Partai Demokrat (PD), tak ubahnya seperti kisah telenovela. Belum reda satu kasus yang menyita perhatian masyarakat, tak lama kemudian muncul lagi intrik baru.

Menurut saya, hal ini bisa saja menyebabkan jumlah golongan putih (golput) semakin meningkat. Pasalnya, masyarakat semakin tak percaya kepada parpol, karena selalu saja ada 'permainan kotor' yang terungkap. Jika hal ini terus berlarut-larut, saya bahkan sampai takut berandai-andai, seperti apa Indonesia dalam 5 atau 10 tahun ke depan.

Saat ini yang paling hangat adalah kasus suap di Kemenpora yang diduga melibatkan Bendahara Umum PD, M Nazaruddin, serta Anggota Komisi X DPR Angelina Sondakh. Lalu ada pula Nunun Nurbaeti, tersangka dugaan suap cek perjalanan terkait pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia 2004.

Bahkan kabar terakhir, untuk memulangkan Nunun, KPK akan segera menyurati pihak Kepolisian RI untuk melakukan koordinasi dengan Kepolisian Internasional (Interpol). Sampai sebegitu parahkan?

Belum berhenti sampai disitu, ada lagi berita heboh mengenai SMS fitnah kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Dari beberapa pernyataan yang dikeluarkan anggota PD, hampir semua menyebut ini ada hubungannya dengan Pemilu 2014.

Maksud mereka, ya ada yang melakukan black campaign. Bahkan, Wakil Sekjen Partai Demokrat Ramadhan Pohan mengatakan, politisi berinisial A merupakan sosok yang bertanggungjawab atas SMS fitnah terhadap SBY. Sayangnya, tidak disebutkan dari partai mana si A itu.

Pemilu 2014 memang masih jauh, namun jika masyarakat terus disuguhi fakta-fakta negatif para anggota parpol, bukan tidak mungkin akan berdampak buruk terhadap partisipasi masyarakat dalam menggunaka hak pilihnya.  Saya penasaran, kemana sih muara akhir dari 'telenovela parpol' ini...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun