Mohon tunggu...
Richardo Dian Taman
Richardo Dian Taman Mohon Tunggu... wiraswasta -

Sampai sekarang masih bermimpi menjadi pesepakbola profesional. Suka nonton film. Senang travelling. Pernah menjadi jurnalis di Yogyakarta. Sekarang menetap di Kalimantan Barat.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Liturgi Senja

30 Juli 2014   01:15 Diperbarui: 18 Juni 2015   04:54 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

inilah perayaan pseudo
menyambut liturgi senja
hanya cawan kami yang berbicara
dan sedikit bunyi dari Incognito

betapa sore teramat merah
ketika nyali jazz
mengajarkan kami keteraturan
dengan mencintai ketidakteraturan

inilah perayaan pseudo
sebab selalu ada, di antara kami
berperan sebagai penyangkal
juga sebagai pelantun requiem

namun, jazz selalu menjaga kuping kami
lalu menyelipkan seorang penyair
dan membacakan kami puisi
dari perkamen purba, tentang kebebasan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun