Ada banyak sekali cara untuk berbagi pengetahuan.  Salah satu cara berbagi pengetahuan yang dapat dilakukan adalah  dengan mengadakan kegiatan bersama di Panti Asuhan.  Hal inilah yang kemudian menjadi alasan untuk menginisiasi sebuah kegiatan positif bersama dengan para penghuni dari buah Panti Asuhan bernama Hati Bangsa yang terletak di kawasan Jembatan Dua Raya yang berada pada wilayah kota Jakarta Utara.
Kegiatan yang dilakukan oleh gabungan dosen dan mahasiswa dari Universitas Tarumanagara ini ditujukan untuk memperkenalkan pengetahuan pemasaran agar para penghuni siap untuk tidak hanya memasarkan produk hasil kewirausahaan dari Panti Asuhan tetapi juga mampu untuk memasarkan diri mereka sendiri untuk berkarya ataupun berkarier secara berkelanjutan setelah keluar dari Panti Asuhan di masa depan.
Adapun materi yang diberikan oleh tim penggerak mencakup pengenalan akan tujuan pengembangan secara berkelanjutan, perbedaan produk yang dipasarkan pada lintas generasi, penjelasan cara untuk menggerakkan perubahan pada lingkungan bisnis eksternal, panduan untuk mengimplementasikan pemasaran masif, penjelasan mengenai era pemasaran, tahap proses pengambilan keputusan pelanggan dan model diferensiasi pemasaran.
Pemilihan Panti Asuhan Hati Bangsa sendiri bukan tanpa dasar. Â Di satu sisi, Panti Asuhan Hati Bangsa ini merupakan salah satu Panti Asuhan yang mampu menciptakan generasi penerus yang cerdas karena berdasarkan informasi dari Panti Asuhan terdapat lulusan sekolah menengah dari Panti Asuhan ini yang mampu masuk ke salah satu Perguruan Tinggi ternama berperingkat atas di tingkat nasional.
Hal ini menandakan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu dari banyak kegiatan positif yang telah dijalankan oleh Panti Asuhan tersebut. Â Adapun kegiatan ini berlangsung dengan lancar dan penuh interaksi aktif dari para penghuni yang memiliki variasi usia yang cukup jauh. Â Beberapa penghuni panti masih tergolong anak -- anak yang berada pada tingkat sekolah dasar sedangkan beberapa yang lain sudah menginjak masa remaja.
Setelah mendapat izin dari pengurus inti Panti Asuhan, tim dari kampus menjalankan aktivitas melalui korespondensi dengan pengurus harian dari Panti Asuhan tersebut. Â Tentu saja ada banyak sekali masukan positif yang berharga bagi kampus seperti pengadaan kembali kegiatan kolaboratif semacam ini dengan topik yang berbeda. Â Adapun tidak lupa, civitas akademika Perguruan Tinggi juga menyiapkan bantuan sosial lain yang berguna.
Bantuan sosial ini tentu saja tidak hanya digunakan untuk memasarkan Panti Asuhan tetapi juga mempertahankan eksistensi para penghuni Panti Asuhan seperti kebutuhan untuk sanitasi diri yang dapat meningkatkan kualitas penampilan dari para penghuni panti, kebutuhan untuk sanitasi ruangan yang dapat meningkatkan potensi pendanaan panti asuhan baik dari internal pengurus maupun penyalur dana sosial eksternal lain dan bantuan konsumtif lain.
Semoga kegiatan positif semacam ini dapat menggerakkan kegiatan sejenis lain agar para penerus generasi mendatang bangsa dari Panti Asuhan juga memiliki harapan untuk sukses!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H