Mohon tunggu...
Richardus Beda Toulwala
Richardus Beda Toulwala Mohon Tunggu... Penulis - Dosen STPM St. Ursula, Pengamat Politik dan Pembangunan Sosial

Menulis dari Kegelisahan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Jalan Terjal Kurikulum Merdeka Menuju Kurikulum Nasional

10 Maret 2024   09:52 Diperbarui: 11 Maret 2024   09:13 688
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim saat pelantikan menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10/2019). (Foto: KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO) 

Namun demikian ada harapan yang menanti. Apabila rezim yang baru menyisihkan sedikit ruang rasionalitas melampaui kepentingan politik maka jalan terjal ini bakal menjadi sebuah 'tol' menuju kurikulum nasional.

Seandainya mas menteri dipercayakan lagi pada periode berikutnya maka harapan itu perlahan-lahan terjawab. Pemerataan sumber daya harus menjadi prioritas apabila mas menteri ingin keadilan pendidikan terpenuhi di bumi pertiwi ini. 

Apa gunanya dana pendidikan 'buncit' tetapi tidak menyentuh lokalitas yang minim teknologi dan sumber daya. Keadaan ini membuktikan bahwa pendidikan yang berkualitas hanya menjadi  milik orang-orang kota bukan orang-orang desa. 

Jangan memaksakan kurikulum merdeka diterapkan pada daerah-daerah terisolasi apabila kesiapan belum memadai. Mari kita perbaiki kelemahan secara merata sebelum mengantar kurikulum merdeka menuju gerbang kurikulum nasional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun