Oleh karena itu dengan memperhatikan jumlah DPT pemilih muda dan perilaku politik yang ambivalen maka arah gerak kontestan Pemilu khususnya Parpol sesungguhnya dapat dibaca. Namun gerakan tersebut mesti bersifat edukatif sebab dengan jumlah pemilih muda yang relatif besar, pemilih muda bisa berperang sebagai aktor perubahan ketika mengkritisi setiap perilaku buruk Parpol atau elit yang bergerak mendekatinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!