Monomer plastik jelas merupakan senyawa organik (terdiri dari hidrokarbon) dan diapat langsung dari alam, akan tetapi yang perlu ditekankan adalah sifat monomer ketika telah dipolimerisasi. Setelah dipolimerisasi, akan didapat senyawa yang lebih kompleks dengan kekuatan ikatan senyawa kimia yang berbeda dengan monomer asalnya, sehingga dapat mempengaruhi sifat degradasinya terhadap ekosistem.
Sejauh ini, produksi bahan PE (PolyEthilene) di Indonesia masih didominasi oleh dua perusahaan besar di Jawa Barat, yaitu PT. Chandra Asri Petrochemical dan PT. Asahimas Petrochemical. Â Kedua perusahaan didaulat sebagai penyuplai terbesar keperluan industri lain seperti otomotif, konstruksi hingga industri perabot rumah tangga.Â
Tentunya kebutuhan PE di dalam negeri sangat besar, walaupun memang keberadaanya ketika menjadi limbah cukup berisiko, tetapi upaya penggantian plastik dengan bahan biodegradable lainnya masih belum dijumpai tingkat efektifitas yang sama, sehingga perlu dilaksnakan penelitian yang berkelanjutan untuk menjawab tantangan ini kedepan. Selamat hari bumi, semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H