Butuh ratusan ribu suara pemilih untuk bisa duduk manis di Senayan sebagai seorang anggota DPR-RI. Ketika proses mendapatkan suara pemilih dilakukan dengan menebarkan milyaran rupiah semata, bukan kerena keberhasilan meyakinkan visi-misi yang akan diembannya kelak ketika menjadi anggota DPR, hanya akan menghasilkan anggota dewan pembolos dan rentan sebagai koruptor baru!.
Bila ini tipe kebanyakan anggota DPR maka jangan harapkan kerja-kerja yang dilakukan akan membawa kemaslahatan kepada rakyat yang telah memilihnya, dan rakyat pun seharusnya sadar diri bahwa yang mereka pilih tidak bisa diandalkan untuk membantu mereka untuk keluar dari zona ketidaknyamanan. Karena suara telah terbeli oleh lembaran-lembaran uang yang terstempel money politik oleh anggota DPR yang kini jadi pembolos pada saat kampanye lalu!.
Kalau para pelajar membolos yang akan rugi adalah dirinya sendiri, dan dampaknya hanya akan dirasakan oleh ruang lingkup yang kecil saja, tetapi jika yang membolos itu adalah anggota DPR maka bukan hanya satu-dua kepala saja yang dirugikan, tetapi rakyat secara keseluruhan telah dirugikan. Bagaimana mungkin akan menghasilkan kebijakan-kebijakan yang pro rakyat jika untuk hadir kegedung DPR saja sudah sulit dan jarang dilakukan.
Hal ini tak bisa dibiarkan begitu saja, partai yang menaungi para anggota DPR pembolos harus menegakkan disiplin untuk mengingatkan sang anggota dewan!. Berikan peringatan dan jika diperlukan harus dilakukan evaluasi secara keseluruhan atas kinerja yang telah dilakukan anggota DPR pembolos tersebut. Jika diperlukan maka langkah pemecatan harus dilakukan secepatnya agar bisa digantikan dengan anggota DPR yang benar-benar mau memenuhi kehadirannya digedung DPR serta mampu menghasilkan kerja nyata buat rakyat yang telah memilihnya.
Sebagai rakyat kita harus mencari tahu siapa saja mereka-mereka yang terbukti sering membolos dari gedung DPR, agar kita tak lagi salah menjatuhkan pilihan pada periode pemilihan selanjutnya. Kalau perlu rakyat harus menghukum partai yang dengan terang-terangan masih saja membela para anggota DPR pembolos, dengan tidak lagi memberikan suaranya pada partai tersebut.
Para anggota DPR pembolos seharusnya sadar diri jika tak lagi mampu memenuhi tugasnya, maka harus menyerahkan mandatnya secara sukarela untuk digantikan oleh yang lain. Demikian pula dengan dewan kehormatan DPR harus mampu bekerja maksimal untuk meminimalisir aksi bolos anggota DPR.
” Amanah yang telah diemban bukanlah hal yang layak untuk disepelekan, hentikanlah aksi bolosmu hai anggota DPR “
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H