Mohon tunggu...
Sosbud

Menjadi Pahlawan

18 Oktober 2010   23:06 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:19 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Masih terbuka luas jalan bagi kita semua untuk menjadi seorang pahlawan (orang yang berpahala), walau bukan sebagai pahlawan pejuang kemerdekaan yang kelak dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP).

Banyak hal dan peristiwa yang bisa menjadikan kita sebagai seorang pahlawan, tak mesti memikul senjata untuk mengusir para penjajah, tak perlu keringat yang bercucuran karena longmarch naik turun gunung, menyeberangi sungai dan lautan, juga tak harus meneteskan darah sampai titik penghabisan untuk mempertahankan bumi pertiwi dari tangan para penjajah.

Menjadi pahlawan dimasa kini bisa kita lakukan dari level terendah, dari diri kita sendiri, dari hal-hal positif yang bisa kita lakukan untuk menjadikan diri kita lebih baik dan berguna bagi sekeliling kita.

Kita bisa menjadi pahlawan karena kita telah mampu menggerakkan diri dan lingkungan kita untuk bersama-sama menjaga alam ini dari segala kerusakan, kita bisa menjadi pahlawan dengan prestasi belajar, dengan prestasi kerja, prestasi olahraga dan beragam hal-hal positif yang didalamnya ada usaha dan kerja keras kita dalam mewujudkannya.

Seorang polisi lalu lintas bisa menjadi pahlawan bila mampu menjalankan tugasnya dengan baik, bukan hanya karena lembar demi lembar surat tilang yang ia keluarkan, tapi juga karena kemampuannya untuk memberikan penyadaran terhadap para pengguna jalan untuk berlaku tertib dan aman dalam berkendara. Sehingga dengan upayanya tersebut mampu meminimalisir kecelakaan yang terjadi dijalan raya, dan pantaslah polisi tersebut “Pahlawan Jalan Raya”.

Menjadi politisi juga bisa menghantarkan diri menjadi pahlawan jika amanah yang telah diembankan dipundaknya mampu menghasilkan kebijakan yang membawa rakyatnya kepada kesejahteraan lahir dan bathin.

Menjadi orangtua yang mampu menjadikan rumahnya sebagai tempat ternyaman bagi anak-anaknya dalam meniti kehidupan hari-demi hari dengan segala bimbingan dan arahan yang bisa membawa anak-anaknya hidup dalam kebaikan, itupun bisa disebut sebgai pahlawan.

Apapun posisi dan kedudukan kita saat ini, bisa kita manfaatkan sebagai sarana dan jalan untuk menjadikan masing-masing kita menjadi seorang pahlawan. Pahlawan yang hanya berharap keridhaan atas segala kebaikan-kebaikan yang telah dilakukan dalam hidup ini, bukan untuk taburan bunga dan Taman Makam Pahlawan kelak.

Menjadi pahlawan bukan berarti  terbebas dari dosa dan kesalahan, pahlawan yang baik adalah ketika ia menyadari setiap kesalahan-kesalahan yang pernah diperbuat menjadi bahan perenungan dan perbaikan, sehingga apa yang dilakukakan kemudian adalah kebaikan demi kebaikan yang dilakukan secara konsisten agar tak lagi terjerumus dalam kesalahan yang sama.

“Mari kita jadikan momen bersejarah hari pahlawan tahun ini sebagai momentum bagi diri kita untuk menjadi pengikut jejak para pahlawan terdahulu dengan kebaikan-kebaikan yang mampu kita lakukan.”

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun