Mohon tunggu...
Ricco Adriansyah
Ricco Adriansyah Mohon Tunggu... -

Mahasiswa IISIP

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Indonesia Semakin Terpuruk

20 Oktober 2014   15:43 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:24 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Saat ini dunia olahraga ramai di perbincangkan,karena berakhirnya perhelatan akbar ASIAN GAMES ke XVII di Incheon, Korea Selatan. Seluruh Negara ASIA ikut berpartisipasi dalam ajang bergengsi ini. Salah satunya Indonesia. Namun, rakyat Indonesia harus menerima kenyataan bahwa Negara yang berlambang burung garuda ini semakin terpuruk di urutan ke 16 dalam perolehan medali. Kalah tepat di bawah Negara Singapura,yang luasnya tidak lebih besar dari pulau jawa ini mampu membuktikan bahwa atlet-atlet yang dimilikinya dapat bersaing deanga Negara-negara besar lainnya. Dengan mendapatkan 5 medali emas ini,singapura berada di atas posisi kontingen merah putih. Untukdi kawasan asia tenggara,THAILAND jauh meninggalkan tim merah putih. Negara yang di kenal sebagai Negara gajah putih ini, Thailand sendiri mampu mempersembahkan 9 medali emas,dan Thailand bertahan di peringkat 7 dalam perolehan medali ASIAN GAMES. Saat setiap Negara berlomba mengumpulkan medali di setiap cabang olahraga nya termasuk sepak bola, berbeda dengan kontingen merah putih di Asian Games tahun ini. Hal ini berbeda jauh dengan Indonesia, di saat setiap Negara sedang berlomba mengumpulkan medali di setiap cabang olahraga lain nya. Bertolak belakang dengan kontingen merah putih yang hanya beberapa cabang olahraga saja yang dapat merebut medali, seperti, wushu, angkat besi, badminton, dan bahkan loncat jauh yang mampu mempersembahkan medali dari tiap nomer yang di pertandingkan. Bandingkan dengan cabang olahraga badminton,di setiap kejuaraan seperti OLIMPIADE,ASIAN GAMES,SEAGAMES atau WORLD CHAMPIONSHIP bulutangkis selalu menjadi tumpuan bagi tim merah putih. Untuk asian games ke 17, badminton mempersembahkan 4 medali yaitu ganda putri Gerysia Polli/Nitya K.Maheswari dengan medali emas dan ganda putra Moh. Ahsan/Hendra Setiawan. Lalu ganda campuran Lilyana Natsir/Tantowi Ahmad dan Praveen Jordan/Debby Susanto merebut medali perak dan perunggu. Dari angkat besi,lifter andalan Indonesia Eko Yulianto hanya mampu mempersembahkan medali perak untuk kontingen Indonesia. Lebih mengejutkan dari cabang olahraga atletik lompat jauh, cabang yang tidak ditargetkan mendapatkan medali emas di ASIAN GAMES KE 17 ini,mampu meraih hasil yang cukup gemilang. Maria londa, berhasil merebut medali emas dengan lompatan 6,55m mengalahkan Tiongkok dan Jepang. Emas terakhir untuk kontingen Indonesia di persembahkan oleh Juwita Niza Warmi di cabang wushu nanguan dan nandao, di karena kan atlit dari malaysia posotif memakai DOPPING sehingga medali emas jatuh kepada Juwita Niza yang saat itu di posisi ke 2. Dari cabang oalahraga itu lah, kontingen Indonesia mendapatkan medali emas, berbeda dengan Tim sepak bola U 23 indonesia, gagal untuk mencapai target yaitu ke babak semifinal asian games. Tim sepak bola U23 di hadang oleh tim dari korea utara di babak 16 besar dengan skor telak 1-4. Dengan hasil itu, maka tim U23 gagal untuk mendulang medali di asian games ke XVII di Incheon. Sampai kapan kontingen Indonesia cuma mengandalkan cabang olahraga badminton atau angkat besi di kejuaran tingkat dunia atau di tingkat regional seperti SEAGAMES. Kapan tim sepakbola Indonesia dapat bebicara di kancah dunia? kapan PSSI merubah citra persepakbolaan di Indonesia? di saat tim di Negara –Negara lain nya sudah mulai menunjukkan progresnya. Padahal PSSI giat mengirim tim nasional untuk berlatih di luar negeri, dengan biaya yang tentu nya tidak bisa di bilang murah. Warga Indonesia berharap agar ketua PSSI dapat bertindak lebih tegas dan bukan hanya diam melihat keterpurukan persepakbolaan nasional.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun