Pagi (25 Mei 2012) tepatnya jam 00.55 saya tak bisa memejamkan mata sedetikpun. Hal ini dikarenakan gunung berapi Dukono yang oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dikategorikan berstatus Waspada, terus-menerus mengeluarkan suara "berisik" alias "batuk-batuk". Saya merasa terganggu karena sebagian besar elemen di tempat tinggal saya (Wisma Haire - Universitas Halmahera) terbuat dari kaca, yang akan ikut berisik/bergetar jika Dukono batuk-batuk.
Sekilas diinformasikan bahwa sejak beberapa hari ini, Gunung Dukono telah banyak mengeluarkan debu (oleh masyarakat lokal disebut "abu gunung") yang cukup mengganggu pengguna sepeda motor, mobil, maupun masyarakat  pada umumnya. Kemarin, 24 Mei 2012 merupakan hari yang menurut saya terparah dari beberapa hari bahkan minggu belakangan ini, di mana "abu gunung" menutupi hampir semua badan jalan, atap rumah-rumah penduduk bahkan masuk ke dalamnya. Jarak pandang kendaraan pun diperkirakan hanya berjarak 100 meter akibat "abu gunung" yang menghiasi udara Kota Tobelo - Halmahera Utara ini. Menurut pengakuan Pdt Ari Boediman, "aktivitas Dukono beberapa hari ini merupakan yang terparah semenjak ia ada di Tobelo belasan tahun lalu".
Mengingat status gunung Dukono yang termasuk kategori Waspada, serta "batuk-batuk-nya" beberapa hari ini yang tidak mau berhenti, maka sudah sepantasnya jika masyarakat Halmahera Utara, juga Halmahera Barat, atau juga semua masyarakat Indonesia meluangkan waktu sejenak untuk berdoa. Memohon pertolongan dari Tuhan Yang Maha Kuasa, agar dapat terhindar dari bencana yang lebih besar. Juga diminta untuk masyarakat di sekitar Gunung Dukono untuk tetap waspada menghadapi hal-hal yang tidak diinginkan.
Sampai pukul 09.25 pagi ini, Dukono tidak berhenti menyemburkan debu vulkaniknya dengan disertai suara dentuman seperti guntur yang bersahutan. Jalan, pekarangan dan pepohonan, serta atap rumah masyarakat pagi ini pun ditutupi debu tebal. Aktivitas masyarakat termasuk pelajar dan mahasiswa agak terhambat dengan aktivitas Dukono ini. Khusus untuk pengguna jalan raya (pengendara sepeda motor, mobil, bentor, dll) agar waspada dalam melarikan kendaraannya, sehingga tidak menimbulkan kecelakaan.
Salam Waspada dari kaki Gunung Dukono - Tobelo, Halmahera Utara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H