Mohon tunggu...
Ricard Radja
Ricard Radja Mohon Tunggu... -

karyawan swasta, peduli pada masalah sosial, tinggal di Kupang\r\n

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Cantiknya Kontestan Miss World 2013 Dalam Balutan Tenun Ikat Nusantara

13 September 2013   17:30 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:56 2610
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_287908" align="aligncenter" width="406" caption="Para kontestan kenakan busana Nusantara saat Opening Show Miss World (Foto: Media Center MWI)"][/caption]

Kontes Miss World yang sedang berlangsung di Bali saat ini, memiliki warna lain. Malam Opening Ceremony yang digelar di Hotel Westin Nusa Du sungguh membuat saya sebagai orang Indonesia bangga. 130 kontestan tampil memukau dibalut kostum khas masyarakat adat dari di 33 Provinsi di Indonesia.

Tak ketinggalan, tenun ikat dari daerah saya di Nusa Tenggara Timur ikut ditampilkan di panggung internasional itu. Ada sekitar 4 kontestan yang mengenakan baju adat dari NTT.

[caption id="attachment_287909" align="aligncenter" width="406" caption="salah seorang kontestan dari Guadeloupe, Sheryna Van Der Koelen mengenakan pakaian tradisional dari NTT (deretan depan paling kanan). Di wilayah NTT memiliki setidaknya 12 corak tenun adat dari 12 etnik yang tersebar di 566 pulau di wilayah itu.(Foto: Antara)"]

13790677561769303616
13790677561769303616
[/caption]

Dengar-dengar pada sesi evening gown nanti, gaun para kontestan akan didominasi hasil rancangan Malik Moestaram yang menggunakan material tenun ikat NTT.

[caption id="attachment_287910" align="aligncenter" width="606" caption="Kekayaan tenun ikat NTT dalam berbagai motif dan corak (Foto : Tempo.co)"]

13790679651280597492
13790679651280597492
[/caption]

Jujur, baru kali ini saya melihat hal positif dari sebuah ajang Miss World. Jika dikelola dengan arif, ia ternyata bisa mengangkat keunikan negara tuan rumah. Bisa menjual keindahan obyek wisata, memperkenalkan tarian adat, mempromosikan hasil tenun ikat yang barangkali di mata orang Indonesia sendiri masing asing.

Lebih dari itu, ia bisa mengangkat nilai-nilai luhur sebuah bangsa yang nyaris tergilas modernisasi. Nilai-nilai luhur itu setidaknya teraplikasi dalam motif dan detail hasil tenun ikat dan tarian-tarian adat bangsa kita. Kita seakan “dipaksa” untuk mengenal lebih banyak dan lebih dalam tentang kekayaan dan keunikan kebudayaan kita. Jangan sampai dunia luar lebih dulu tahu tentang tari Kecak atau Ulos daripada sang empunya.

Rasa hormat tak terhingga kepada pihak-pihak yang menggagas konsep ke-Indonesia-an dalam ajang Miss World kali ini. Saya percaya, dengan itu suara-suara miring dan nyinyir tentang Miss World 2013 di Bali akan segera pudar.

Penfui, Kupang, 13 September 2013.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun