[caption id="attachment_180067" align="aligncenter" width="559" caption="Foto : Okezone.com"][/caption] Banyak pihak menduga Indonesia masih sakit hati terhadap mantan provinsi-nya yang ke-27 , Timor Timur. Dugaan itu ternyata tidak benar. Wilayah yang kini telah menjadi negera berdaulat dengan nama Republik Demokratik Timor Leste (RDTL) itu justru telah diusulkan oleh RI untuk menjadi Anggota ASEAN. Ini memang dilakukan dengan tulus oleh Indonesia karena kepedulian Indonesia terhadap kemajuan dan kesejahteraan negara baru itu. Orang Timor Leste adalah "mantan" orang Indonesia. Pantaslah kalau mereka perlu dibantu untuk hidup dalam satu komunitas kawasan yang saling mendukung dan melindungi. Kemarin, (3/4/2012) di Phnom Penh, Kamboja, Menteri Luar Negeri RI, Marty Natalegawa dalam jumpa pers sebelum menghadiri pembukaan KTT ASEAN ke-20 mengatakan, Indonesialah yang pertama kali mengusulkan Timor Leste menjadi anggota ASEAN. Usulan itu disampaikan tahun lalu, dan sudah ditindaklanjuti oleh negara ASEAN lainnya. Di mana, pada KTT ASEAN tahun lalu negara-negara sudah sepakat untuk mengirimkan para Menlu-nya melalui ASEAN Coordinity Council terkait rekomendasi dari aplikasi Timor Leste. “Kemarin sudah dibentuk kelompok kerja terkait aplikasi Timor Leste ini yang akan mengkaji dampak dan implementasinya ke Asean,” ucapnya. Di mana, saat ini pembahasannya sudah bergulir di tingkat teknis. Tapi, bagi Indonesia, ungkap Marty kita tidak ingin masalahnya semata mengerucut ke teknis. Sebab, dilihat dari realitas saja, dari segi geografis jelas Timor Leste menjadi bagian dari Asia Tenggara dan dari geopolitik dan geokonomi juga berkepentingan untuk menciptakan masyarakat Asean. “Jadi, mustahil kita membiarkan suatu negara yang menjadi tetangga kita semua tidak dilibatkan dalam upaya bersama itu. Proses yang bergulir ini dibahas singkat kemarin karena sudah ada modelitas penanganannya,” kata dia. Hari ini, Rabu (4/4/2012) KTT ASEAN ke-20 secara resmi dibuka oleh Perdana Menteri Kamboja Hun Sen di Peace Palace, Phom Penh, Kamboja. KTT ASEAN itu dihadiri oleh pemimpin pemerintahan di 10 negara ASEAN. Wakil Presiden Boediono hadir menggantikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Dalam KTT ini akan dibahas beberapa agenda yaitu implementasi dan perkembangan pencapaian komunitas ASEAN, yang terdiri dari tiga pilar, yaitu politik-keamanan, ekonomi dan sosial budaya. Tiga pilar integrasi ini diharapkan bisa terwujud di Asia Tenggara pada 2015. [dari berbagai sumber]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H